Dalam era digital saat ini, modus penipuan telah menjadi ancaman yang semakin meresahkan. Kita sering mendengar berita tentang orang-orang yang jatuh korban dari berbagai bentuk penipuan online, mulai dari pencurian identitas hingga penipuan investasi yang merugikan.
Bahkan di Indonesia, penipuan dalam transaksi digital masih menjadi masalah yang serius dengan beragam cara yang digunakan. Jumlah orang yang menjadi korban penipuan online mencapai 130.000 pada tahun 2022.
Hal ini mengingatkan kita semua akan pentingnya berhati-hati saat bertransaksi di dunia maya. Misalnya dengan hanya bertransaksi online pada website yang sudah pasti aman untuk bertransaksi.
Selain itu, ada beberapa tips yang perlu Anda ketahui saat melakukan transaksi digital. Dengan memahami langkah-langkah ini, Anda dapat meningkatkan keamanan finansial dan privasi Anda ketika beroperasi di dunia digital yang begitu dinamis dan kompleks.
Hindari membuka link yang tidak jelas
Saat ini semakin marak modus penipuan dengan memberikan link melalui pesan Whatsapp. Jika Anda menerima atau pesan WhatsApp atau pesan SMS dari seseorang yang tidak Anda kenal dan mereka memberikan tautan yang mencurigakan, sangat disarankan untuk tidak mengkliknya.
Itu merupakan salah satu modus penipuan online yang bertujuan untuk mencuri data pribadi Anda. Selain itu, jika Anda menerima panggilan dari nomor yang tidak dikenal, tetaplah waspada karena banyak penipuan melalui telepon. Penipuan semacam ini seringkali menggunakan nomor ponsel daripada nomor kantor resmi.
Menjaga kerahasiaan data pribadi
Banyak yang belum menyadari bahwa mengekspos informasi pribadi seperti nama akun, kata sandi, bahkan foto KTP dapat beresiko. Begitu juga dengan OTP atau One-Time Password yang sering kita terima saat sedang bertransaksi secara digital.
User ID, password, dan kode (OTP) adalah elemen kunci yang memberikan akses ke akun-akun Anda. Mengungkapkan informasi ini kepada pihak lain, bahkan jika mereka mengklaim berasal dari platform pembayaran, dapat membuka pintu bagi potensi tindakan penipuan. Bahkan tidak jarang penipu akan mencoba menghubungi Anda dan berpura-pura berasal dari platform pembayaran untuk meminta kode OTP.
Mengapa mengekspos KTP juga beresiko? Nomor Induk Kependudukan (NIK), foto KTP, dan bahkan foto selfie Anda dengan KTP dapat menjadi persyaratan untuk mengaktifkan akun di layanan keuangan digital. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk tidak membagikan data-data tersebut kepada siapapun, termasuk kepada orang terdekat Anda.
Perhatikan keamanan website saat bertransaksi
Sebelum melakukan transaksi digital melalui sebuah website atau mengungkapkan data pribadi, selalu pastikan untuk memeriksa apakah alamat situs web dimulai dengan "https://" dan memiliki ikon gembok di sisi kiri kolom alamat website.
Adanya domain yang memulai dengan "https://" mengindikasikan bahwa informasi yang Anda kirimkan akan dienkripsi, sehingga dapat mengurangi risiko bahwa informasi yang Anda berikan dapat diakses oleh pihak ketiga.
Gunakan 2FA untuk keamanan ekstra
Autentikasi Dua Faktor (2FA) merupakan tingkatan keamanan tambahan yang menyediakan perlindungan ekstra terhadap akun Anda. Dengan mengaktifkan 2FA, Anda akan diminta untuk memberikan informasi tambahan, seperti kode yang akan dikirimkan ke perangkat Anda, selain dari memasukkan password, sebagai syarat untuk masuk ke akun.
Metode ini memang terkadang bisa terasa merepotkan. Namun, 2FA akan memberikan keamanan ekstra untuk akun Anda, terutama yang berhubungan dengan finansial. Dengan mengaktifkan 2FA, para hacker akan semakin sulit untuk meretas akun pribadi kita.
No comments