Kamu minum air galon atau air rebusan? Air galonmu merek apa? Tau nggak kalau ternyata isi galon mudah dipalsukan? Bahkan bisa jadi, yang kita minum adalah air yang gak sehat. Cerita cerita dulu, yuk!
Waktu si kakak belum baligh (dan belum mageran), dia dan adeknya suka main ke lapangan sambil membawa botol minum. Alasannya supaya kalau haus tak perlu pulang. Saat main ke rumah tetangga, mereka sengaja tak membawa botol, mungkin maksudnya bisa nebeng minum di sana.
Tapi pernah sekali waktu si kakak berlari pulang untuk minum di rumah. Waktu kutanya, kenapa tidak minum di sana, dia bilang rasa airnya aneh. Aku tebak tetanggaku minum air yang direbus sendiri. Sebab si kakak juga tak mau minum saat aku coba menyediakan air minum dengan cara merebus sendiri.
AMDK Palsu
Tak hanya air rebusan yang terasa beda di lidah si kakak. Saat depot air RO (reverse osmosis) dekat rumah kami tutup, kami terpaksa membeli air di tempat lain. Baik aku maupun si kakak merasa ada yang lain di lidah kami. Kupandangi isi galon, kalau diperhatikan dengan saksama memang seperti ada semacam debu-debu di dalam air. Alhasil aku beli air galon bermerek sajalah, yang insya allah lebih aman.
Siapa pun tau, air minum dalam kemasan (AMDK) dengan merek tertentu lebih mahal ketimbang air galon dari depot biasa. Bukan sekadar soal merek (yang berimbas pada label, pajak, dsb) tapi kualitas air yang diproduksi dan didistribusikan.
Salah seorang teman pernah bilang, meski depot air mencantumkan info atau nomor izin tertentu, kebanyakan itu sekadar informasi bahwa air yang mereka sediakan dinyatakan bersih. Hanya bersih, bukan berarti aman dikonsumsi langsung. Mungkin lebih cocok untuk mandi atau untuk masak.
Pada akhir pencarian berujung pada AMDK, yang jelas-jelas memang dinyatakan aman untuk dikonsumsi.
Nahasnya, AMDK yang laris di pasaran ternyata kerap dipalsukan oleh pihak yang tega mengambil keuntungan dari kepercayaan konsumen pada brand tertentu. Siapa sangka, ternyata isi galon mudah dipalsukan. Orang jahat memang cenderung pandai mencari peluang ya, Gengs.
Hal ini terjadi karena ternyata walau galon dan tutupnya asli, tetapi dengan alat tertentu tutupnya dapat dibuka dan ditutup kembali, sehingga isinya dipertanyakan: apakah air asli atau air oplosan! Waduh ga jadi jaminan juga donk yah, jadi harus gimana?
Isi Galon Palsu, Siapa yang Dirugikan?
Dulu sekali, sepertinya saat aku masih lajang, beberapa kali aku menemukan botol air mineral yang tutupnya tidak menutup dengan baik, padahal baru dibeli di toko. Kadang ada pula yang sangat rapuh, tak perlu tenaga untuk membukanya.
Karena merek air mineral itu paling populer di Jambi, mudah ditebak deh kalau itu “barang palsu”. Entah botolnya dioplos, plastik labelnya bajakan, atau kemungkinan-kemungkinan lain. Sekarang aku gak pernah menemukannya lagi. Entah karena tidak ada yang memalsukan, sebab sudah banyak merek lain, atau produsen menyadari dan pelakunya sudah ditangkap.
Yang ada sekarang adalah tutup, isi, bahkan galon palsu, yang menimpa produsen air level nasional. Atau jangan-jangan penjahat yang kemarin cuma memalsukan air botolan di Jambi sekarang naik pangkat dan memperluas area kerjanya? Haha.
Aku taunya saat melihat postingan yang viral di medsos terkait cara membedakan galon palsu dan yang asli, yakni dengan menyamakan nomor produksi yang tertera pada galon dan tutupnya. Dari situ baru tau, oh ada ya yang memalsukan galon. Yang artinya isi galon pun bisa jadi palsu.
Ternyata orang-orang jahat ini menggunakan air dari depot biasa, lalu mengemas galon seolah-olah sebagai produk dari brand tertentu. Dengan demikian, mereka bisa meraup keuntungan besar dari selisih harga AMDK di pasaran.
Isi galon palsu? Ada-ada saja ya ide manusia! Btw siapa sih yang paling dirugikan dari pemalsuan ini? Secara materi barangkali perusahaan pemilik merek, karena kualitasnya dianggap buruk. Ketika info pemalsuan beredar, penjualan mereka dipastikan menurun.
Tapi lebih dari sekadar perkara materi, yang paling dirugikan justru konsumen. Sebab air yang digunakan para penipu jelas tidak ada yang menjamin keamanannya untuk dikonsumsi. Seperti yang sudah kuceritakan di atas. Berkali-kali aku mendapati rasa air yang kurang sedap atau melihat dedak pada air galon. Bahkan pernah aku melihat jentik di dalam air galon. Bikin trauma gak sih!
Fyi, ternyata menyamakan nomor produksi pada tutup galon dan galonnya tidak cukup valid untuk memastikan air yang kamu beli benar-benar berasal dari brand yang kamu mau. Ingat, isi galon mudah dipalsukan.
Tutup galon palsu, artinya tutup galon asli tapi bisa dibuka dan ditutup dengan mudah sehingga isinya dipertanyakan. Tapi terlepas dari galon palsu atau asli, yang paling penting saat ini adalah memastikan air yang kita konsumsi bersama keluarga benar-benar terjamin kualitasnya.
Ciri Air Minum yang Aman
Salah seorang teman yang lain lagi, ketika tau aku mengonsumsi AMDK merek lokal, dahinya langsung berkerut. “Mbak Tari yakin minum air Batanghari? Nggak tau kalo PETI ada di mana-mana? Sudah nggak aman lagi air sungai kita ini,” katanya.
Batanghari adalah nama sungai terpanjang di Sumatra, yang membelah Kota Jambi. Air sungai inilah yang diolah oleh beberapa perusahaan air minum, termasuk PDAM, untuk berbagai kebutuhan warga. Sementara PETI adalah akronim dari Pertambangan Tanpa Izin, yang memang banyak dilakukan orang-orang di daerah (umumnya mencari emas menggunakan merkuri).
Ibu yang menegurku itu, menyarankan solusi seperti yang sudah ia lakukan: merebus air sumur. Semager-magernya aku, tetap mau sih merebus air. Masalah pertama, seperti yang di atas sudah kusebutkan. Si sulung tidak suka air rebusan. Kedua, dan yang paling utama: sumur di rumah kami sangat tidak layak konsumsi. Dipakai mandi saja nggak “pantes”. Airnya hitam, lengket, dan bau.
Jadi solusinya memang air galon kan, tentunya yang sudah mendapat izin edar dan jaminan keamanan dari BPOM. Tapi tetap harus hati-hati, sebab isi galon mudah dipalsukan. Dari berbagai sumber, kurangkum juga untuk kamu supaya sama-sama tau, bagaimana ciri air minum yang aman.
- Secara fisik, air harus terlihat bening. Tidak berbau, tidak berasa (tawar), dan suhunya di bawah suhu ruang (10-25 derajat Celcius atau 68-77 derajat Fahrenheit).
- Dari segi kimiawi, air minum yang baik harus mengandung mineral seperti Zn (seng), Fe (zat besi), Cu (tembaga), Mn (mangan), dan Cl (klorida); tidak mengandung logam berat seperti Hg (merkuri), Pb (timbal), As (arsen), Cd (kadmium), dan Cr (kromium); dan memiliki pH netral.
- Secara mikrobiologi, air minum yang sehat tidak mengandung mikroorganisme dan atau parasit berbahaya.
Ciri pertama bisa kita lihat atau rasakan langsung. Sementara untuk yang kedua dan ketiga, butuh uji laboratorium yang tidak semua orang bisa melakukannya. Solusinya? Serahkan pada ahlinya. Kita percayakan saja pada BPOM agar terhindar dari isi galon palsu.
Masalahnya, air galon produksi brand besar ternyata bisa dioplos oleh pihak tak bertanggung jawab. Saking hebatnya ide jahat manusia, mereka mampu membuat alat yang dapat membuka dan menutup galon tanpa cacat.
Jadi ketika ada produsen yang menyarankan konsumen untuk melakukan cek kode, tanggal produksi, dsb, di web resmi, hal tersebut selain ribet, juga kurang efektif dalam mengantisipasi tindak pengoplosan air galon.
Mungkin saking besar untungnya kali ya, sampai berani modal besar untuk membuat alat dan mengantisipasi kecurigaan konsumen. Padahal emak-emak pawang rumah tangga sudah begitu detail, ternyata penjahat bahkan lebih detail lagi.
Jadi bagaimana dong? Aku yang sekarang balik lagi konsumsi air RO, bisa melihat prosesnya dengan jelas karena beli di rumah tetangga. Meski selisih beberapa rumah saja, tapi penjual tetap menyegel tutup galonnya dengan sempurna.
Logikanya, untuk air minum bermerek, terutama brand besar, tentulah mereka lebih hati-hati lagi dalam mengemas produknya. Jadi kamu bisa pastikan apakah air galon yang kamu beli adalah produk asli, salah satunya dengan memperhatikan kondisi segel pada tutup galon. Harus benar-benar menutup rapat serapi mungkin.
Kemudian pilihlah galon yang isinya leluasa terlihat (tidak tertutup kemasan). Paling tidak kamu bisa memastikan air secara fisik nampak sehat. Bening, tidak terlihat “sesuatu yang mencurigakan” di dalamnya.
Yang wajib aku ingatkan: ini bukan tentang tutup galon palsu tetapi isinya yang mungkin oplosan/palsu. Kok bisa? bisa saja karena galon dan tutup asli itu ternyata mudah sekali dibuka dan ditutup kembali dengan sempurna menggunakan alat oleh oknum tertentu. Kalau tutupnya mudah dibuka dan ditutup seperti itu yah sudah tentu isinya jadi dipertanyakan: apakah masih asli atau bisa jadi sudah dioplos.
Nah, sekarang sudah tau kan, ternyata isi galon mudah dipalsukan. Jadi bisa lebih waspada terhadap penipuan yang terjadi di sekitar kita. Pastikan air minum yang kita konsumsi aman, agar kesehatan terjaga, bisa terus produktif dan nyaman beraktivitas!
Alhamdulillah air sumur uwak bening wkwk biasa minta air untuk direbus sama beliau. Btw makasih informasi nya kak
ReplyDelete