Penyebab HIV AIDS Menurut 3 Teori Populer

Apa penyebab HIV AIDS yang selama ini kamu ketahui? Seks bebas, jarum suntik, jarum tato, dan transfusi darah. Itu sih yang aku tau.

Nyatanya itu adalah cara bagaiman HIV AIDS menular dari satu orang ke orang lainnya. Bukan dari mana asal penyakit tersebut bermula, ya kan? Setelah baca sana-sini, akhirnya kutemukan sedikit info tentang penyebab HIV AIDS. Sebagai content writer yang apa-apa maunya ditulis, kubagikan di sini ya, biar kita sama-sama tau. Tanpa perlu setuju.

Penyebab HIV AIDS

Data dari Kementerian Sosial menyebutkan, pada awal 2017 angka ODHA (orang dengan HIV/AIDS) yang ada di Indonesia lebih dari 276 ribu orang. Angka ini masih terbatas pada ODHA yang melapor atau tercatat, dikhawatirkan fakta lapangan jauh lebih banyak, dan terus bertambah setiap hari.

Acquired Immune Deficiency Syndrom (AIDS) pertama kali muncul di New York pada tahun 1979. Dari mana penyakit ini berasal, sampai sekarang masih terus diteliti. Sementara itu, berbagai opini dan spekulasi pun terus bermunculan.

Sedikitnya ada tiga teori seputar kemunculan HIV (human immunodeficiency virus) atau virus yang melemahkan kekebalan tubuh itu; Teori Kerja Hijau, Teori Senjata Biologi, dan Teori Gay.

3 Teori Penyebab HIV AIDS

penyebab hiv aids

1. Kera Hijau

Menurut teori ini, HIV pertama kali ditularkan oleh kera hijau (African green monkey) di Afrika. Virus pada kera mengalami zoonosis, yaitu perpindahan dari hewan ke manusia. Hal tersebut terjadi karena penduduk setempat mengonsumsi daging kera yang terinfeksi HIV.

Dari data Wikipedia memang terlihat bahwa jumlah penderita HIV AIDS terbanyak berasal dari negara-negara di Benua Afrika. Hm, agak OOT sedikit. Menurut data 2016, di Indonesia rata-rata kematian per tahun akibat HIV AIDS adalah 38.000. Sedangkan covid-19 hampir setahun (ketika artikel ini pertama diposting) “baru” pada angka 27 ribuan. 

2. Senjata Biologi

Dalam teori konspirasi, dikatakan AIDS adalah senjata biologi yang dibuat oleh Amerika untuk mengendalikan jumlah penduduk dunia. Prinsipnya, menghancurkan ras inferior dan mengembangkan ras superior.

Teori ini mirip dengan kondisi sekarang, di mana virus Corona dianggap “mainan” kaum globalis yang ingin menyingkirkan sebagian isi dunia. Konon, virus penyebab covid-19 ini sangat berbeda dengan virus Corona lainnya. Lebih cepat bermutasi dan lebih lama bertahan hidup meski tanpa inang.

Tak heran jika banyak pihak yang beranggapan covid-19 adalah hasil dari virus Corona yang “diotak-atik” di sebuah lab yang entah di mana dan entah milik siapa.

Kamu mungkin pernah mendengar sebuah teori tentang "pangan di masa depan". Yang mana jumlah penduduk Bumi dikhawatirkan tidak seimbang dengan ketersediaan makanan untuk penghuninya.

Kelaparan yang pernah melanda berbagai wilayah di dunia sejak dulu dianggap sebagai bukti. Pada tahun 1847, misalnya, terjadi kelaparan hebat di Irlandia. Hingga kini penduduk setempat mengenang dengan baik bagaimana Sultan Abdul Majeed, penguasa Turki saat itu, menolong mereka.

Teori tentang tidak tersedianya pangan di masa depan justru terbantah pula dengan tragedi kelaparan tersebut. Karena pada kenyataannya, bukan pangan yang tidak tersedia, melainkan orang-orang jahat yang sengaja menindas dan penguasa yang enggan menolong.

Paceklik yang melanda Irlandia masa itu disebabkan kebijakan yang keliru oleh pemerintah setempat. Sedangkan bantuan yang datang tidak tepat sasaran. Mirip kasus bansos zaman sekarang di Indonesia, ya!

Ketika Turki membantu pun, besar bantuannya harus dipangkas agar tidak melebihi bantuan Ratu Victoria, sebagai raja yang menguasai Irlandia (tau kan, kalau Irlandia adalah persemakmuran Inggris). 

Untungnya Sultan Turki tak kehabisan akal. Angka boleh dipangkas, tapi kelebihan uang tersebut kemudian dibelikan bahan makanan dan pakaian yang diantar langsung oleh armada Turki ke Irlandia.

Kamu bisa baca kisah lengkap tragedi Irlandia dari catatan Museum Dublin. Dan jika dikembalikan pada teori penyebab HIV AIDS, bisa jadi sih. Apa lagi fakta bahwa sampai kini vaksin HIV tak juga ditemukan.

Padahal penyakitnya sudah memakan sekian banyak korban dan terjadi sejak lama. Apa mungkin karena korban terbanyak adalah bangsa yang dianggap inferior, sehingga seolah dibiarkan? Gak boleh su’uzhon ah!

3. Gay

Adalah Gaetan Dugas, seorang pramugara yang melakukan LSL (lelaki seks lelaki) pada banyak teman prianya. Pada awal 1980-an, merebak radang paru yang tak biasa di komunitas gay Amerika. Penyakit ini diduga ditularkan secara seksual, dan Gaetan Dugaslah yang dianggap sebagai biang kerok penyakit tersebut.

Menurut UNAIDS, HIV lebih sering ditemukan di antara pria gay dan biseksual dibandingkan orang dewasa normal pada umumnya (sehatmagz). Hubungan seksual yang dilakukan lewat “belakang” berisiko 18 kali lebih tinggi dalam penularan HIV dibanding cara normal. 

Pria yang berperan sebagai wanita dalam LSL berisiko lebih tinggi terinfeksi HIV, dan saat berperan sebagai pria berisiko menularkan HIV. Jika ia melakukan keduanya—sebagaimana yang menjadi kebiasaan mereka, maka risiko itu pun semakin meningkat.

Ya lu pikir aja, tempat boker kan isinya feses. Gak cocok banget untuk kegiatan penting itu!

Meski demikian, kaum heteroseksual belum tentu aman dari AIDS. Sebab para biseksual bisa menginfeksi lawan jenis kan, lewat hubungan yang nampak normal. Jadi perlu dicek juga, apakah pasanganmu benar-benar normal atau biseksual yang sepertinya normal. 

Gejala HIV AIDS

gejala hiv aids

Teori mana pun yang dianggap paling benar, tidak akan mengobati mereka yang sudah telanjur tertular HIV AIDS. Bagaimana mengetahui seseorang sudah tertular? Berikut gejala HIV AIDS, kuringkas dari halodoc:

Tahap Awal

Penderita mengalami demam seperti flu, nyeri otot, kelelahan, sakit tenggorokan, dll. Bisa juga tidak menunjukkan gejala apa pun hingga bertahun-tahun sejak tertular.

Tahap Kedua

Orang yang tertular bisa menularkan pada orang lain tanpa ia sadari. Sebab dalam jangka 10 tahun bahkan lebih, bisa jadi tidak muncul gejala apa pun. Padahal virus sudah merusak sistem kekebalan tubuhnya dari dalam.

Tahap Akhir

Daya tahan tubuh mulai rentan, mudah sakit, bahkan demam terus menerus lebih dari 10 hari. Mudah lelah, sulit bernapas, sering diare, dan tidak nafsu makan yang menyebabkan bobot tubuh menurun drastis.

Selain itu, pada kulit penderita akan muncul bintik ungu yang tidak bisa hilang. Disertai infeksi pada mulut, tenggorokan, dan vagina. Untuk pastinya, tentu ybs harus memeriksakan diri ke rumah sakit. 

Jangan buru-buru memvonis ODHA sebagai orang tidak baik. Sebab HIV AIDS tidak selalu ditularkan melalui hubungan biologis atau urusan rajah merajah kulit. Aku pernah mendengar kisah teman dari temanku yang tertular HIV karena tidak sengaja tertusuk jarum penderita AIDS.

Beliau adalah seorang tenaga medis di salah satu kota di Indonesia. Peristiwa itu terjadi sekira tahun 2009. Semoga ybs dijaga Allah. Aamiin.

Cara Mencegah HIV AIDS

Jika dilihat dari cara penularannya (yang tidak kubahas tapi sudah banyak kita ketahui), cara mencegah HIV AIDS mudah untuk disimpulkan.     

Penyakit mematikan ini cukup menjadi warning bagi kita agar setia pada pasangan. Tak usah penasaran dengan narkoba, tak perlu iseng menato tubuh. Intinya jaga pergaulan. Jangan lupa berdoa agar terhindar dari takdir buruk, Gengs!

Btw, dari tiga teori penyebab HIV AIDS di awal tadi, mana yang menurutmu paling mendekati fakta?

9 comments

  1. salah satu penyakit yang belum ada obatnya
    makanya pemerintah juga sangat peduli dengan para penderita
    bahkan sosialisasi langsung ke masyarakat akan bahaya penyakit ini
    semoga makin banyak yg paham atas kesehatan

    ReplyDelete
  2. Nomor 3. Karena udah banyak banget faktanya. Semoga kita dijauhi dari virus-virus yang mematikan seperti itu.

    ReplyDelete
  3. Banyaaakk banget teori2 tentang penyakit ganas ini ya.
    Yg jelas, aku sepakat dgn konsep Setia dgn pasangan Halal
    insyaALLAH ini bisa jadi proteksi diri

    ReplyDelete
  4. Makasih informasinya jadi kita mengetahui tentang penyebabnya.

    ReplyDelete
  5. Terima kasih sangat bermanfaat informasinya, semoga kita dijauhkan dari virus berbahaya seperti hiv aamiin

    ReplyDelete
  6. Memang HIV Aids sampai saat ini belum ditemukan obatnya. Oleh karena itu, tetap jaga kesehatan, hubungan dan sebagainya.

    ReplyDelete
  7. Yang senjata biologis itu ngeri yaaa mbaa. Kayak di film2.
    Tapi emang pernah baca buku juga soal inii. Ngeri eh.

    ReplyDelete
  8. Terimakasih bnyk pencerahannya mbak. Ini bermanfaat buat saya yang selama ini kurang ilmu tentang HIV AIDS. Semoga artikel ini semakin menegdukasi banyak orang.

    ReplyDelete
  9. AKu selalu suka baca ulasan kak Tari.
    Karena selalu dapat fakta baru, seperti acara di Trans 7 itu loo...

    Dan aku rasa, banyak teori mengenai HIV dan Covid.
    Karena pemikiran kita gakkan sama dengan pemikiran "para pembuat"nya.

    Dan hih...tempat boker memang uda diselewengkan bagi kaum yang gak tau adab!

    ReplyDelete