Ini 5 Caraku Mengatasi Writer's Block

Sedikit job sedih, banyak job repot. Freelancer!
Jadi pekerja paruh waktu adalah impianku sejak lama. Apalagi kalau salah satu dari job yang kuterima adalah editing buku. Walaupun di antara kerjaan lain, edit naskah ini biasanya punya upah paling minim, heheu.

Dari berbagai "periuk jajan" yang kukerjakan, hampir semuanya berurusan dengan dunia menulis. Entah itu blog, video, buku, dll. So, aku adalah penulis. Dan sebagaimana penulis umumnya, pasti pernah mengalami writer's block. 

Cara Mengatasi Writer's Block

Writer's Block Itu Apa sih?

Sebenernya sudah banyak yang tau makna istilah ini. Yah semacam mentok ide begitulah. Aku punya pengalaman yang lumayan berkesan terkait Writer's Block. Waktu itu Gramedia Kota Jambi mengundang Tere Liye, acaranya bincang santai gitu. Lalu salah seorang peserta bertanya, apa yang dilakukan jika mengalami writer's block?

Konon, Tere Liye dikenal sebagai penulis yang lugas dan ceplas ceplos. Aku sih baru kali itu bertemu langsung, dan sepertinya rumor itu memang benar.
"Apa sih itu? Keren kerenan istilah ajalah. Intinya kamu males nulis!" begitu lebih kurang jawaban sang narasumber. 

Sebagai penulis—receh, aku agak kurang setuju dengan jawaban tersebut. Setiap penulis pasti pernah mengalami writer's block. Dan bahkan, semua orang dari semua jenis pekerjaan. Berarti bukan cuma penulis dong. Seharusnya bukan "writer's" block dong. Artinya Tere Liye ada benarnya. Entahlah.

Yang jelas, saat aku mengalami ide mentok, pikiran butek, mood jelek, yang semua itu sering disebut writer's block, biasanya aku melakukan satu dari lima hal di bawah ini. Kadang malah semuanya! 

Caraku Mengatasi Writer's Block

Bentar, disclaimer dulu. Lima hal yang sudah kulakukan di bawah ini bukan tips, ya! Cuma cerita. Boleh ditiru, nggak juga gpp. Boleh setuju, gak setuju ya bodo amat.  

Tidur

Iya, tidur. Kesannya nggak produktif banget. Padahal tidur itu penting, asal secukupnya. Meski gak ngantuk, kalau mood-ku sedang buruk, gak jarang aku menyelamatkan diri dengan tidur. Kadang diawali dengan membayangkan diri di dalam keranda, kadang nostalgia masa kecil, kadang sambil mendengarkan kajian, musik, dll.  

Bongkar-Bongkar Folder

Aku yakin, bukan cuma aku yang punya banyak rencana yang "disimpan untuk suatu hari nanti". Biasanya yang begini kalau belum dieksekusi pending-nya bisa sampai hitungan tahun. Jadi ketika gak ada ide atau malah kebanyakan sampai mentok, aku pilih bongkar-bongkar file lama yang siapa tau bisa jadi karya. Atau minimal ... buka-buka galeri HP lalu hapus yang gak penting.

Nonton

Gak aneh ini mah, kesukaan emak-emak sedunia. Waktu masih zaman nonton TV (bukan sekarang gak zaman lagi, tapi sekarang sudah gak punya TV) aku lebih suka nonton berita ketimbang sinetron atau bahkan film sekalipun. 

Tapi setelah aplikasi nonton streaming bertaburan, rasanya paling asoi kalau nonton film/serial di HP sambil rebahan. Biarpun layarnya kecil, tapi berasa me time banget.

Baca Buku

Barangkali yang satu ini sering kuulang-ulang, entah saat ngisi materi atau kutulis di platform mana. Kita bisa gak mood nulis, tapi seharusnya tetap bisa mood baca, karena bahan bacaan bisa disesuaikan dengan suasana hati saat itu. 

Sedang galau, baca buku religi. Butuh quotes, baca buku motivasi. Baca novel islami, novel terjemah, biografi, buku resep, dst. Kalau punya cukup duit, bisa ke toko buku. Cek koleksi yang belum atau sudah lama dibaca, ke perpustakaan, atau baca di aplikasi HP. Banyak jalan menuju Makkah! 

Main Game

"Katonyo sibuk, ruponyo ngegame," omel si Adek saat melihat layar laptopku. Maka kujelaskan padanya bahwa itu adalah momen break karena pikiran buntu. Lalu kuperlihatkan game yang kumainkan, ternyata malah game anak-anak!

Jadilah Kakak dan Adek ikut bermain, karena yang kumainkan bikin mereka penasaran. Jiah, mau mengatasi writer's block malah gak jadi kerja. Kan masih ada pilihan lain; nonton, baca, tidur, ... biasa pemenangnya tidur sih!

Construct A Bridge

apa itu writer's block

Kalau kamu pernah cobain game yang ini, rasanya gak mungkin kamu berhenti di level awal. Gimnya asik, bikin mikir! Construct A Bridge adalah game logika yang menantangmu membuat jembatan yang kokoh, agar bisa dilewati oleh truk.

Anakku ketawa-ketawa waktu lihat truk tetap berjalan padahal jembatannya sudah runtuh duluan setelah selesai dibangun. "Sudah tau roboh, nak dilewati jugo!"

Di antara sekian banyak game di Mortgage Calculator, Construct A Bridge adalah favoritku! Sayangnya ... ketika masuk level 6, aku gak bisa pasang garis di ujung jembatan. Senggolan terus dengan tombol "undo". Alhasil jembatanku gak pernah sempurna, dan gak bisa-bisa naik level, hiks! 

Hidden Food  

cara penulis mengatasi writer's block

Game mencari barang adalah pilihanku kalau sedang gabut, di web game mana pun. Bahkan keahlian ini bisa kupraktikkan di dunia nyata. Perempuan kan emang pinter cari barang yang nyelip, sejagat tau itu. Karena ini game anak-anak, Hidden Food kesannya terlalu mudah, sebab hint-nya otomatis nyala ketika aku kelamaan menemukan barang.

Ada lagi game lain yang kelewatan mudahnya. Trezecoins. Entah karena anakku yang udah gede, rasanya permainan ini justru seperti meremehkan kemampuan kanak-kanaknya. Sepele banget. Tugasnya cuma klik sejumlah angka yang tertera, lalu klik lagi ke "mesin coin". Barangkali lebih cocok disebut game bayi daripada game anak-anak.

Bomb The Bridge

writer's block

Kami menyebutnya game psiko. Sebab tugasnya menghancurkan jembatan, yang membuat para tentara yang tengah melintas jatuh dan mati. Di sini aku dan anak-anak protes banget waktu jembatan hanya rusak sedikit lalu level dinyatakan gagal. Padahal semua tentaranya jatuh. Seharusnya target game adalah tentara mati, bukan jembatan hancur. Tapi ketika dipikir-pikir lagi, kan judulnya bom jembatan, bukan bom tentara.

Grocery Cashier

cara mengatasi bad mood

Kalau Construct A Bridge adalah yang terseru, Grocery Cashier merupakan game terbaik untuk anak-anak (sejauh ini). Terbukti edukatif, karena pemain bertugas sebagai kasir yang menghitung uang belanja untuk memberi kembalian. Gak terlalu gampang karena mata uangnya dolar, jadi lumayan buat latihan ke Eropa kapan-kapan.

Semua game di atas diakses lewat browser, tanpa perlu instal, jadi gak nambah beban penyimpanan. Enaknya lagi, meski internet gak stabil game tetap bisa dimainkan. Wifi di rumahku rada semena-mena, kadang laptop masih nyala, aktif kerja, tau-tau koneksi putus.

Nah kalau yang begitu terjadi, biasanya menjelang koneksi tersambung lagi, game tetap berjalan seolah tak terjadi apa-apa. Selain itu, game-game ini menyimpan data by device. Jadi gak perlu buat akun. Ketika kita mau main lagi (di gadget yang sama), level terakhir kita masih tersimpan. 

Oke, Gengs! Lima hal di atas adalah sebagian dari caraku mengatasi writer's block. Terbukti berhasil membuatku semangat dan produktif lagi. Kalau kamu?

No comments