Masuk sekolah kedinasan? Wah, itu idaman pelajar se-Indonesia bahkan di zaman aku muda dulu. Bisa dibilang, pendidikan semacam Akpol, Akmil, dan kedinasan adalah lembaga favorit sejak didirikan.
Alasannya jelas, potensi karier setelahnya. Sebagaimana orang-orang dewasa yang selalu antusias mengikuti tes CPNS, ada harapan “hidup aman” di hari tua nanti. Padahal gak ada yang jamin bisa sampai tua, ya. Eh.
Persiapan Menuju Sekolah Kedinasan
Meski banyak peminatnya, kita semua tau gimana ketatnya seleksi masuk ke Akpol, Akmil, maupun sekolah kedinasan lainnya. Butuh nilai akademis yang oke, fisik, mental, bahkan cara kita berpikir. Ini kita bahas jalur “normal”, ya. Bukan yang … ah, gak usah diperjelas!
Disclaimer dulu. Aku pernah ikut tes sekolah kedinasan tingkat SMA dan perguruan tinggi. Gak ada yang lolos, wkwk. Jadi tips fisik dan psikotes untuk sekolah kedinasan yang akan kubahas ini hanya sedikit yang diambil dari pengalaman pribadi. Selebihnya kurangkum dari berbagai sumber.
Enjoy dan Istiqomah
Kalau kamu gak punya orang dalam, plislah mulai latihan fisik dari sekarang. Sebab tubuh manusia butuh adaptasi. Kamu nggak bisa tiba-tiba lari kencang kalau sebulan sebelumnya aja jarang bergerak. Idealnya, persiapan dimulai 6 bulan–1 tahun.
Dengan mulai lebih awal, kamu sudah meminimalisir risiko cedera sekaligus membentuk ritme latihan. Ya kalaupun gak lulus nih, kebiasaan baikmu akan tetap memberi manfaat.
Latihan Fisik yang Realistis
Tes fisik sering jadi momok. Konon, banyak yang gagal di sini—termasuk aku dulu. Seperti yang kusebut di atas, masalahnya tidak lain tidak bukan, ya karena terlambat latihan. Ini nih yang bisa kamu lakukan supaya gak kayak aku, hehe.
1. Lari (12 menit, shuttle run, sprint)
Mulai pelan, jalan santai pun boleh. Kemudian jogging 20–30 menit sehari. Kalau sudah kuat, baru campur sprint.
Target realistisnya 2.400–2.800 meter dalam 12 menit. Jangan langsung pasang target tinggi, sesuaikan kemampuan kita dulu.
2. Push up, sit up, pull up
Ini hanya latihan dasar, tapi paling kelihatan hasilnya. Nyatanya, kalau kamu ikut latihan karate, taekwondo, bahkan ikut paskibra, ketiga latihan ini gak mungkin absen.
Sama seperti lari, naikkan beban pelan-pelan aja. Nggak perlu sok ngotot di awal terus besoknya nggak bisa gerak.
3. Renang
Gak semua instansi mewajibkan renang, tapi kebanyakan begitu. Berdasarkan pengalaman pribadi dan orang-orang yang kukenal, belajar sendiri jarang yang sukses. Jadi kamu harus potong uang jajan untuk bayar instruktur. Daripada mati kelelep kan!
4. Makan dan Tidur
Gak cuma untuk persiapan sekolah kedinasan, untuk bisa hidup normal dan tetap waras kamu memang perlu makan enak dan tidur yang cukup. Untuk nilai plus, makan enak mungkin lebih tepat diganti makan makanan yang bergizi. Gak perlu diperjelaslah ya, kalau kamu gak tau makanan bergizi itu kayak apa, mending gak usah ikut tes.
Sekiranya kamu butuh yang lebih intens, Bimbel AKMIL dan Sekolah Kedinasan biasanya punya coach fisik yang ngerti standar TNI–Polri.
Tips Psikotes
Jujur aku agak bingung dengan orang-orang yang sibuk “belajar” untuk persiapan tes psikotes. Mungkin wawasanku yang sempit, ya. Sebab sependek pengetahuanku, dalam psikotes tidak ada benar dan salah.
Psikotes berfungsi untuk mengukur kemampuan berpikir, karakter, dan kecocokan seseorang dengan profesi yang dilamar. (ncbi)
Dalam seleksi seperti Akpol, Akmil, dan sekolah kedinasan, psikotes membantu melihat kecerdasan, stabilitas emosi, kejujuran, cara mengambil keputusan, hingga kemampuan menghadapi tekanan. Selain itu, psikotes menilai konsistensi jawaban untuk mengetahui apakah seseorang benar-benar jujur atau hanya mencoba tampil ideal.
Keseluruhan hasil tsb digunakan untuk memprediksi bagaimana calon siswa/taruna akan bersikap dan bekerja di dunia nyata, terutama dalam situasi yang menuntut ketenangan, kedisiplinan, dan ketahanan mental.
Jadi kalaupun ada yang perlu kamu persiapkan untuk psikotes, itu adalah banyak membaca untuk memperluas wawasan dan belajar tenang (manajemen emosi). Satu lagi, latihan disiplin waktu dari sekarang. Untuk yang muslim, kalau sudah terbiasa shalat awal waktu insyaallah lebih mudah sih.
Kamu jawab saja pertanyaan-pertanyaan dalam tes psikotes dengan jujur. Jangan sok ideal karena itu akan tetap terbaca, jadinya malah ketauan kalau kamu gak jujur.
Persiapan Akademik
Walaupun topik utama tulisan ini soal fisik dan psikotes, akademik tetap jadi “gerbang awal”. Matematika dasar, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, pengetahuan umum, … tetap harus disiapkan.
Kalau kamu merasa gak telaten belajar ini itu (ditambah latihan fisik pula), ikut Bimbel AKMIL dan Sekolah Kedinasan atau Bimbel AKPOL juga bisa jadi solusi.
Usaha, Doa, Tawakal
Dengan persiapan dan usaha keras yang kamu lakukan, seharusnya kamu optimis sih untuk mendapatkan hasil terbaik. Jangan lupa berdoa dengan penuh khauf dan roja’ (merasa amal gak layak, tapi berharap pertolongan Allah).
Kalau kamu berhasil, semoga itu jalan yang terbaik. Kalau nggak, bisa jadi belum waktunya. Atau ada tempat lain yang lebih baik, karena sebenarnya kita gak pernah tau masa depan. Ya, kan?





No comments