Kamu pernah dengar kalimat semacam ini? "Pemimpin tajam dengan filosofi panahan." Yup, memanah adalah salah satu kegiatan yang dapat mengasah jiwa kepemimpinan seseorang. Memanah juga dianggap memiliki filosofi yang pas dengan kemampuan memimpin.
Tapi, ada banyak kegiatan lain yang juga dapat mengasah jiwa kepemimpinan, yang bisa dilakukan oleh anak-anak, remaja, bahkan orang dewasa—walau terkesan telat.
Pentingnya Mengasah Jiwa Kepemimpinan
Jiwa kepemimpinan biasanya dianggap sebagai aspek bawaan dari kepribadian seseorang, singkatnya bakat. Dulu waktu aku kerja di sekolah, pihak yayasan menggunakan jasa psikolog untuk melakukan tes bakat pada para karyawan sebelum memilih kepala sekolah.
Yaa, aku gak kepilih, wkwk. Karena memang gak berminat juga. Tapi apakah aku lantas gak bisa jadi pemimpin? Jiwa kepemimpinan bisa dikembangkan melalui pengalaman. Dia bukan keterampilan yang bisa dipelajari. Namun, seorang pemimpin yang efektif biasanya juga harus memiliki keterampilan tertentu, seperti kemampuan komunikasi yang baik, kemampuan mengelola tim, dan kemampuan pengambilan keputusan yang tepat.
Tapi … yang perlu digarisbawahi adalah, memiliki jiwa pemimpin bukan berarti kamu harus jadi bos. Karena sejatinya setiap orang adalah pemimpin. Minimal kita mampu memimpin diri sendiri. Memilihkan hal-hal positif untuk untuk kebaikan diri, menjaga diri dari hal buruk, mengelola pikiran, memanajemen waktu, dll.
Jadi, mau kamu berbakat atau nggak jadi bos pemimpin, memiliki jiwa kepemimpinan itu penting. Seminim-minimnya, supaya kamu punya otoritas atas dirimu sendiri. Gak dikuasai orang. Oke, kita balik lagi soal panah memanah. Bukan! Kita balik ke, kegiatan apa saja yang bisa mengasah jiwa kepemimpinan seseorang. Ini dia daftarnya!
Berbagai Kegiatan untuk Mengasah Jiwa Kepemimpinan
Berorganisasi
Bergabung dalam organisasi di sekolah, kampus, atau masyarakat, dapat membantu mengembangkan keterampilan kepemimpinan. Misalnya, menjadi anggota OSIS, kelompok studi, atau organisasi sosial. Btw, organisasi berbeda dengan komunitas ya, Gengs. Kalau sekadar ngumpul rutin karena kesamaan minat, itu sudah bisa disebut komunitas. Sementara untuk organisasi, kita butuh struktur, AD/ART, bahkan akta notaris, dll.
Olahraga
Olahraga tim seperti sepak bola, basket, atau voli mengajarkan pentingnya kepemimpinan dalam mencapai tujuan bersama. Sebagai kapten tim, seseorang harus memimpin, mengatur strategi, dan memotivasi anggota tim.
Sementara olahraga individual—untuk konteks tertentu bisa juga dengan tim—seperti memanah, lari, renang, dsb., dapat mengasah jiwa kepemimpinan yang sifatnya lebih kepada kemampuan individu. Misalnya kemampuan berkonsentrasi, analisis, mengambil kesimpulan, dst.
Menjadi Relawan
Melakukan kegiatan sukarela membantu seseorang untuk memahami kebutuhan orang lain dan mengembangkan empati. Sebagai pemimpin dalam kegiatan sukarela, seseorang belajar untuk mengatur, mengoordinasi, dan memimpin tim.
Selain perkara kepemimpinan, keuntungan terbesar dari menjadi relawan adalah memiliki banyak teman. Nantinya para kenalanmu ini akan jadi jaringan yang tanpa kamu sadari, sangat bermanfaat untuk jangka panjang.
Pelatihan Kepemimpinan
Mengikuti pelatihan atau kursus kepemimpinan dapat membantu seseorang memahami konsep-konsep dasar kepemimpinan dan mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang efektif. Ini kalau kamu benar-benar serius hendak mendalaminya. Biasanya memang yang berurusan dengan karier.
Proyek Kolaboratif
Mengerjakan proyek bersama-sama dengan orang lain mengajarkan keterampilan komunikasi, kerja sama, dan kepemimpinan. Sebagai pemimpin proyek, seseorang harus dapat mengatur, mengarahkan, dan memotivasi anggota tim. Sebagai yang dipimpin, paling tidak kita tahu bagian mana dari sikap pemimpin yang tidak tepat digunakan saat menghadapi bawahannya.
Menjadi Mentor
Menjadi mentor bagi orang lain dapat membantu mengembangkan keterampilan kepemimpinan. Seorang mentor harus dapat memberikan bimbingan, dorongan, dan inspirasi kepada orang yang dibimbingnya. Mentor itu banyak jenisnya. Bisa mentor menulis, UMKM, kelompok belajar, dll.
Dengan berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan di atas, seseorang dapat mengembangkan jiwa kepemimpinan yang kuat dan menjadi pemimpin yang efektif di berbagai bidang kehidupan. Entah kamu anak-anak yang nyasar ke artikel ini, remaja yang sedang iseng baca, atau orang dewasa yang belum melakukan banyak hal, poin-poin di atas bisa kamu coba. Gak ada ruginya kok!
Wah patut dicoba nih tipsnya supaya jiwa kepemimpinan tidak tumpul didepan tim. makasih tipsnya, kak
ReplyDelete