6 Kesalahan Nabi Muhammad

Gak usah ngegas dulu baca judulnya, kesalahan Nabi Muhammad shallallahu ‘alayhi wasallam. Aku juga muslim, dan kesalahan-kesalahan Nabi yang akan diulas di bawah ini justru bisa semakin menguatkan iman kita. Ternyata Nabi Muhammad memang manusia biasa.

Kesalahan Nabi Muhammad

Beliau “hanya” maksum (terjaga dari dosa), bukan tanpa kesalahan sama sekali, seperti malaikat. Hikmahnya, kita sebagai umat beliau jadi lebih mudah meneladaninya. Bayangkan kalau yang diutus itu malaikat, mati kite!

Meski telah diangkat menjadi nabi dan rasul, Muhammad bin Abdullah, penutup para nabi yang mendapat wahyu selama 23 tahun, ternyata pernah berbuat kesalahan. Menurut sejarah Islam, kesalahan yang pernah dilakukan Nabi Muhammad adalah sebagai berikut.

#1 Mengharamkan Madu

Setiap kali Nabi Muhammad ke rumah Zainab, beliau selalu disuguhi madu yang enak. Hal tersebut beliau ceritakan kepada Aisyah dan Hafshah. Karena cemburu, kedua istri Nabi ini bersepakat “mengerjai” suami mereka dengan mengatakan bahwa mulut Nabi menjadi bau karena madu itu. 

Untuk menyenangkan hati mereka, Nabi Muhammad kemudian bersumpah tidak akan minum madu, lalu turunlah ayat pertama dari surah at-Tahrim yang menegur beliau.

kekhilafan nabi muhammad

Pada riwayat lain, dikatakan bahwa ayat tersebut adalah teguran karena Nabi melarang dirinya menggauli Maria Al Qibthiyyah demi untuk menyenangkan hati Aisyah dan Hafshah. Jadi Allah melarang Nabi mengharamkan apa yang sudah Dia halalkan.

Kalau seorang nabi saja ditegur karena membuat hukum sendiri, lah kita? Jadi gak boleh menghalalkan yang haram atau mengharamkan yang halal. Coba diingat-ingat, siapa tau kita pernah melakukan ini untuk menyenangkan teman, klien, atau pihak tertentu, minimal dibuat samar-samar padahal kita tau hukum sebenarnya.

#2 Mengambil Tebusan dari Tawanan

Setelah memenangkan Perang Badar, kaum muslimin memiliki tawanan dari kalangan tokoh musyrikin Makkah. Nabi meminta pendapat pada kedua sahabatnya, Umar dan Abu Bakar radhiyallahu ‘anhuma, apa yang akan dilakukan pada para tawanan tersebut. 

Abu Bakar mengusulkan untuk mengampuni para tawanan dengan syarat tebusan, sedangkan Umar lebih memilih mengeksekusi mereka karena khawatir para tawanan yang telah bebas akan kembali menyusun kekuatan untuk memerangi kaum muslimin. 

Nabi Muhammad yang lembut hatinya lebih memilih pendapat Abu Bakar, tapi ternyata Allah memenangkan ketegasan Umar. Esoknya, turunlah ayat 67-68 dari surah al-Anfal. Ayat tersebut berisi teguran Allah karena Nabi memilih tebusan yang sifatnya duniawi.

dosa yang pernah dilakukan nabi muhammad

Padahal Nabi itu memilih harta bukan buat diri sendiri loh, dan beliau ditegur Allah. Umatnya banyak yang pilih harta untuk perutnya sendiri, alih-alih mikirin kepentingan bersama. Setelah ayat itu turun, Abu Bakar berkata ke Umar (lebih kurang), “Kalau azab turun gara-gara ide kami kemarin, cuma engkau yang selamat, wahai Umar!”

Umar bukan termasuk sahabat Nabi yang kaya raya, tapi ia bisa berpikir jauh ke depan. Hari ini tawanan dilepas, mereka hanya kurang harta. Selanjutnya para musuh Islam itu akan bersatu padu dengan kekuatan yang lebih besar untuk mengambil harta mereka kembali, dan menghabisi kaum muslimin. Cerdas!

#3 Memvonis/melaknat Orang Lain

Tafsir Ibnu Katsir untuk surah Ali Imran 124-129 menjelaskan beberapa riwayat pada Perang Uhud. Kuambil garis besarnya untuk hikmah yang berkaitan dengan kesalahan Nabi Muhammad sesuai tema artikel.

Di awal Perang Uhud, Nabi Muhammad dan sahabatnya mengalami kekalahan. Beliau terluka, bahkan beberapa giginya tanggal. Dalam keadaan demikian beliau berujar, “Bagaimana memperoleh keberuntungan, suatu kaum yang berani melukai wajah nabi mereka?” 

Maka turunlah ayat Al-Qur’an yang menegaskan pada Nabi bahwa hidayah itu hak Allah, bukan urusan manusia. 

kesalahan kesalahan muhammad

Pada riwayat lain disebutkan bahwa Nabi mendoakan kebinasaan untuk empat orang, dengan menyebutkan nama mereka satu per satu. Lalu Allah menjawab dengan turunnya ayat 128 dari surah Ali Imran. Keempat orang tersebut, kata Imam Ahmad, akhirnya masuk Islam atas kehendak Allah.

Hai kamu, yang yakin masuk surga lalu memvonis si A ahli neraka, si B ahli syubhat, blablabla. Atau kita yang suka menyumpahi orang, nih. Jika Nabi saja ditegur, kira-kira kalau kita diapain, ya?

#4 Menyalati Jenazah Orang Munafik

Abdullah bin Ubay bin Salul adalah seorang provokator yang juga telah memfitnah Aisyah, istri Nabi. Ketika dia wafat, Nabi Muhammad menyalatinya, meski telah diingatkan oleh Umar tentang kejahatan-kejahatan yang pernah dilakukan orang tersebut. 

Setelah Nabi menyalati jenazah Abdullah bin Ubay, turun ayat Al-Qur’an tentang larangan menyalati jenazah orang munafik. Sebagian sumber menyebut Nabi belum sempat menyalati, lalu turut surah at-Taubah ayat 84.

kesalahan nabi muhammad

Nabi Muhammad (hendak) menyalati Abdullah bin Ubay karena menghargai anaknya, Abdullah bin Abdullah, yang merupakan sahabat beliau.

Ada hal menarik terkait kemunafikan ini. Meski Nabi mengetahui siapa yang munafik di antara sahabat-sahabatnya, tapi beliau tidak menyebutkan kepada sahabat yang lain. Allah mengabari beliau nama-nama (secara spesifik) lewat Jibril adalah ketika dekat masa wafatnya.

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam mengabari salah seorang sahabatnya, Huzaifah ibnul Yaman, yang dilarang menyampaikan kepada orang lain. 

Selama orang-orang munafik di sekitar Nabi hidup, Nabi tidak mengusir mereka dan melarang sahabat beliau membunuh orang-orang yang dianggap munafik. Alasannya:
  • Yang tau isi hati manusia adalah Allah. Nabi dan sahabat (apalagi kita!) tidak bisa memastikan, hanya melihat pada sisi zahirnya. Sedangkan apa yang tampak belum tentu benar, di situlah keterbatasan kita sebagai makhluk dan kuasa Allah sebagai Khaliq.
  • Nabi tidak ingin umatnya melihat beliau membunuh sahabatnya sendiri, karena khawatir menjadi contoh. Hal ini adalah bentuk kehati-hatian, sebagaimana kemudian diikuti oleh Khulafur Rasyidin yang tidak mau melakukan hal-hal tertentu khawatir diikuti oleh generasi setelah mereka. Begitu pula hendaknya para ustaz dan dai yang ada pada masa sekarang, tingkah mereka di medsos disadari atau tidak, akan diikuti oleh followernya.
Kepastian bahwa orang-orang tertentu adalah benar munafik, dilihat setelah ybs wafat. Para sahabat tinggal melihat, apakah Nabi menyalatinya atau tidak. Setelah Nabi wafat, para sahabat melihat pada Huzaifah. Jika Huzaifah menyalati, mereka menyalati. Jika tidak, berarti yang wafat adalah munafik, sesuai yang disebutkan Nabi ketika beliau masih hidup.

Umar pernah mendatangi Huzaifah untuk bertanya, apakah namanya termasuk dalam daftar orang munafik yang disebutkan Nabi? Huzaifah menjawab bahwa Umar tidak termasuk. Hikmahnya, perkara kemunafikan, lebih baik kita menilai diri kita sendiri ketimbang menuding-nuding orang lain.  

#5 Tidak Mengucap Insyaallah

Kaum Quraisy musyrik mengutus an-Nadlr dan Uqbah kepada pendeta Yahudi di Yatsrib (Madinah). Mereka membutuhkan bahan debat untuk menjatuhkan Rasulullah.

Kepada keduanya, pendeta Yahudi menyuruh untuk menanyakan pada Nabi tentang tiga hal. Jika ketiga pertanyaan ini tidak bisa dijawab, maka Nabi Muhammad bukanlah seorang nabi, melainkan pendusta yang mengaku-aku sebagai rasul Allah.

Tiga pertanyaan itu adalah:
  1. Tanyakan tentang pemuda zaman dahulu yang bepergian, apa yang terjadi pada mereka? 
  2. Tanyakan tentang seorang pengembara yang sampai ke Masyriq dan Maghrib, apa yang terjadi atas dirinya? 
  3. Tanyakan pada Muhammad tentang roh!
Atas tiga pertanyaan itu, Nabi menjanjikan jawabannya akan beliau beri besok. Namun di hari berikutnya, bahkan hingga dua pekan, jawaban yang diharapkan tak kunjung datang. Orang-orang Quraisy pun mengejek beliau dan mendustakan kenabiannya. 

Pada hari ke-15, datanglah Jibril menyampaikan ayat. Bukan jawaban atas pertanyaan Quraisy, tapi teguran untuk beliau agar menyebutkan “insyaallah” jika berjanji, karena tidak ada manusia yang tau pasti apa yang akan terjadi atau ia lakukan besok. Semuanya tak lepas dari izin Allah.

teguran Allah kepada Nabi Muhammad

Setelah al-Kahfi 23-24 yang berisi teguran, baru Jibril menyampaikan jawaban atas tiga pertanyaan yang diujikan pendeta Yahudi lewat utusan Quraisy. Yaitu tentang Ashabul Kahfi (18: 9-26), Dzulqarnain (18: 83-101), dan perkara roh (17: 85). Buka Al-Qur’anmu sendiri ya!

Apakah setelah terjawab, kemudian orang-orang musyrik itu masuk Islam? Ternyata tidak. Padahal pendeta Yahudi di Yatsrib berpesan, jika Muhammad mampu menjawab, maka ikutilah ajarannya. Balik ke nomor 3, hidayah itu hak Allah!

#6 Bermuka Masam

Ketika Nabi hendak mendakwahi pemuka Kaum Quraisy, datanglah Abdullah bin Ummi Maktum, sahabatnya yang buta, meminta pelajaran kepada beliau. Karena merasa terganggu, tanpa sengaja ekspresi wajah Nabi berubah menjadi kurang menyenangkan. 

Kekhilafan Nabi Muhammad ini karena beliau berharap dapat mengislamkan para pembesar kaum sehingga dakwahnya jadi lebih mudah. Akibatnya, turunlah ayat Al-Qur’an yang menegur beliau agar lebih mengutamakan orang yang membutuhkan pengajaran ketimbang orang yang merasa dirinya cukup. Tau kan surahnya? Tanya anak atau keponakanmu gih!

Teguran Allah kepada Nabi Muhammad dari ayat yang turun tersebut bukannya membuat beliau gimana-gimana dengan Abdullah bin Ummi Maktum, justru semakin menyayanginya. Gak kayak kita, yang suka nyolot kalau dikasih tau.

apakah nabi pernah berbuat dosa

Enam kesalahan Nabi Muhammad di atas selain membuktikan bahwa beliau memang hanya manusia biasa, juga memberi manfaat dengan munculnya hukum Islam yang dapat kita gunakan sekarang.

Logikanya jangan dibolak-balik seperti kebiasaan orang-orang entahlah. Yang nabi saja melakukannya, wajar dong kalau kita juga. Bukan begitu. Nabi saja yang amalnya banyak gak boleh, apalagi kita!

Selain itu, gak usah ngebet menyampaikan kebaikan pada orang lain. Tugas kita cuma ngasih tau, dipakai bagus gak ya sudah. Lihat orang-orang yang begitu memusuhi Nabi pada Perang Uhud, di akhirnya mereka jadi muslim. Orang-orang musyrik yang sudah membuktikan kebenaran ajaran Islam, tetap saja dalam kekafiran.

Lagi-lagi, semoga ilmu yang secuil ini bermanfaat ya, Gengs! Sesalah-salahnya beliau, kesalahan Nabi Muhammad selama hidup cuma segitu doang! Lah kita … gak bakal ada manusia yang bisa nulis daftarnya.

3 comments

  1. Kalau Nabi Isa pernah berbuat dosa kah ? Mohon Pencerahannya....

    ReplyDelete
  2. Aku pernah baca tulisan bahwa semua orang melakukan dosa, termasuk para nabi (tapi jelas gak sebanyak kita). kecuali Nabi Muhammad, beliau ma'sum. Allahua'lam

    ReplyDelete
  3. Anonymous10/4/22

    Terimakasih Banyak, Saya Merasa Sangat Terbantu

    ReplyDelete