Cerpen Anak Durhaka 'Malaikat yang Bernama Ibu'

Aku suka cerpen ini, Gengs! Karena berbeda dengan cerpen-cerpen lain yang dikirim ke email iluvtari. Kalau kamu dengar “cerpen anak durhaka”, mungkin kamu langsung terkenang kisah Si Malin Kundang. Nggak, yang ini beda!

Kiki, tokoh dalam cerpen, memang durhaka. Tapi kedurhakaannya didahului oleh kedurhakaan ibunya. Nah, hal lain yang membuat cerpen ini lebih cepat naik tayang (dibanding cerpen kiriman lainnya), adalah kesamaan topik dengan tema blog ini.

Ya meski iluvtari memang blog gado-gado, tapi niche atau tema besarnya adalah yang tampak pada menu: Islam, Sastra, dan Psikologi. Etapi cerpen karya Anita Putri Kirana ini bukan cerpen islami ya, apalagi cerpen azab, meski temanya tentang anak yang durhaka kepada orang tua. Jadi cerpen apa? Baca sendirilah!

Cerpen Anak Durhaka

cerpen anak durhaka


Lah, mana cerpennya? 

Sudah dihapus! Karena ternyata cerpen tersebut hasil plagiat si Anita Putri yang mengklaim karya … entah siapa namanya, aku lupa. Gimana nggak lupa, kalau email, DM, dan komentar datang bertubi-tubi di saat aku lagi dikejar-kejar deadline.

Dan inilah, Mbak Penulis, yang kusebut dihapus tanpa memajang cerpenmu lagi. Tautan yang kamu tuju, tetap tautan kemarin, tapi isinya tidak ada setitik pun cerpenmu. Oke, jadi aku bukan komplotan pencuri, ya.

Buat apa nyolong cerpen orang kalau aku bisa bikin sendiri. Dari si Anita masih di awang-awang, aku sudah nulis, Mbak!

Kemudian, ada yang perlu kuklarifikasi terkait tuduhan entah siapa ini, yang aku gak kenal mereka, tapi pada ngamuk-ngamuk gaje.

1. Aku ambil untung dari cerpen yang diplagiat.

Sudah kukirim tampilan views dari cerpen tersebut. Gak sampai 300 views, padahal sudah diposting sejak Februari. Itu pun berdasarkan laporan dasbor blogspot. Kalau kamu ngerti dunia blog, itu aslinya paling 100 doang! Dan bisa jadi, 100 itu ya dari yang ngamuk itu. Bolak-balik datang untuk cek, sudah dihapus belum cerpennya?

Kamu kira plagiatornya peduli untuk bikin ramai cerpen itu? Wong bukan karya dia. Yang dia bidik kan saldo Gopay. Bodo amat dibaca orang atau nggak.

Aku membuka kesempatan bagi penulis untuk berkarya di sini, supaya orang tetap semangat menulis. Aku ini pegiat sekaligus penggiat literasi, tau jatuh bangunnya penulis fiksi. Niatku bantu mereka berkarya, bukan cari makan!

Ada berapa banyak cerpen orang yang dimuat di sini, kali 25k. Itu views 100 biji gak ada apa-apanya! Fyi, salah satu suhu yang aku belajar ngeblog darinya jauh-jauh hari sudah berpesan, gak usah posting cerpen. Nggak laku! Dan itu terbukti. Kalau kamu punya tools yang bisa cek blog ini, artikel populernya bukan cerpen. 

Kalaupun ada cerpen yang sekali-sekali ramai, itu adalah cerpen ini dan ini. Dua-duanya tulisanku pribadi. Sini kalau ada yang mau ngeklaim! 

2. Aku tidak cek lebih dulu.

Pernah ada penulis yang kutolak kiriman cerpennya, karena terdeteksi pernah dimuat di media lain. Masih ada list kiriman cerpen dari orang-orang yang belum sempat kunaikkan karena sebelum dimuat, aku harus cek orisinalitasnya, dan melakukan editing sesuai PUEBI.

Gak ada sejarahnya aku terima cerpen, suka, langsung naik. Itu namanya bunuh diri. Sudah kujelaskan bahwa aku pakai tool (dengan jujur kukatakan, gratisan). Dan aku minta maaf atas kesalahan itu. Tapi ya begitulah, seolah aku sedang mempertahankan hasil curian. Menolak si pemilik untuk mengambilnya kembali.

Kenapa aku terkesan bertele-tele?

Seperti yang sudah kusampaikan ke beberapa orang yang menghubungi, aku sedang sibuk. Masih ada deadline edit video dan review Storytel yang harus diselesaikan hari itu juga. Banyak kerugianku gara-gara kasus ini. Ya waktu, emosi, juga duit 25 ribu perak yang kemungkinan besar sudah dihabisin si Anita.

Ketika kusebutkan karena alasan SEO, menghapus artikel gak semudah itu, Penulis justru menuding aku ambil untung. Di atas sudah kujelaskan, ya.

Nah untuk perkara SEO, itu bukan semata urusan banyak pengunjung. Ada artikel lain yang mengarah ke sini (link internal), itu harus diganti. Kemudian, link ini sudah terindeks oleh Google, kalau kemudian dimatikan, itu merusak reputasi iluvtari di mata Google.

Ibarat kamu itu seorang Ketua RT, lalu lapor ke Lurah bahwa ada warga baru di tempatmu dengan alamat blablabla. Ketika Lurahnya datang untuk cek, ternyata rumahnya aja nggak ada. Apa gak misuh-misuh tu Lurah kamu buat?

Beda cerita kalau Pak RT lapor ke Lurah bahwa Pak Dodo tinggal di alamat blablabla, lalu Lurah datang dan mendapati di rumah itu adanya Pak Didi. Pak RT kan tinggal ngeles, "Suruh pegawai kelurahan update datanya, Pak!" ke Pak Lurah.  

Kalau cuma untuk memenuhi tuntutan segerombol orang gak ngerti dunia blog, gak tau adab, lalu ujug-ujug aku hapus postingan, kemudian rating turun, spam score naik ... hadeu. Yang nyuri siapa, yang ketempuan siapa. 

Setelah cerpen hasil curiannya dimuat, si Anita itu kirim cerpen lain yang belum sempat kubaca (jangan-jangan hasil nyolong lagi tuh!) dan gak bakalan kubaca. Kapok! Dia masuk backlist. Nah, kalau mau masukkan daftar hitam, masukkan dia. Bukan aku, Jeung! Ngancem-ngancem pegiat literasi bakal nandain iluvtari, wkwk. Kasinoo, tolong kasih dia quote! Gila lu, Ndrooo. 

masalah cerpen anak durhaka
Surel dari Penulis yang segera kurespons

masalah cerpen malaikat bernama ibu
Kuberi penjelasan yang sepertinya kurang jelas.

cerpen anak durhaka yang dicuri
Eh ngamook!

tentang cerpen orang durhaka
Dasar admin gak dewasa, malah ikut ngamuk, wkwk!

keributan cerpen anak durhaka
Setelah kukira Anita gak respons, ternyata dia balas. Tapi aku dah kadung males.

cerpen di blog
Sebagian komentar yang tidak kuloloskan moderasi, banyak yang barbar padahal gak ngerti.

Dah ah, untuk kamu yang sedang semangat nulis cerpen, coba pajang ke karyakata.id aja dulu. Di sana juga ada reward berupa bingkisan. Kata ordalnya yang aku kenal baik, insyaallah karyamu bakal dimonetisasi juga nantinya.

Kalau hatiku sudah tenang, sudah dapat perangkat baru yang lebih bagus untuk cek plagiarisme sampai ke mode rewrite-nya, insyaallah peluang nerima cerpen kubuka lagi. Bantu doa, ya!

Masih penasaran dengan Cerpen Anak Durhaka? Tar kapan-kapan kubikin. Yang lebih unik. Tokohnya anak gilingan, misalnya. Anak kunci, mungkin. Yang penting bukan hasil plagiat. Belasan tahun jadi penulis cerpen, plagiat punya orang. Ahahaa. Receh!

18 comments

  1. Anonymous12/4/22

    Halo Ilivtari tolong itu si Anita Putri dikonfirmasi. Dy plagiat tulisan teman saya, tanpa seizin dy. Tulisan ini adalah hasil karya teman saya dan DICURI sama dia. Ga tahu malu bgt.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Siap. Saya tunggu email dr temannya

      Delete
  2. Cerpen ini plagiasi dari cerpen yg pernah juara di platform media sosial OPINIA

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tolong kirim bukti ke email saya ya
      iluvtari2019(at)gmail(dot)com
      Biar sy bisa konfirmasi ke ybs

      Delete
  3. Halo, cerpen ini plagiat nih. Penulis aslinya adalah sahabat saya. Tulisan sebelumnya diunggah di opinia melalui akun sahabat saya. Mohon ditindak sebelum kami ambil jalur hukum ya. Terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terus nak ngambek jalur hukum, gegara ini? Ini yang kau ancam siapo Cui? Yang nge pos? Atau yang ngirim? Enak yang kau cari si Anita, bukannyo NyepAM. Kau pikir yang punyo blog nih cuma nak ngurusi cerpen kawan kau yang cak nyo ngalahin karya Dan Brown? Itu kan lah di respon. Sabar ngapo? Bertabur komen kau be sepanjang aku Baco.Bjkan cuma kau be yang ngerti hukum. Kau baru brojol oek oek tuh laki aku lah sarjana hukum.

      Delete
  4. Mohon dihapus cerpen plagiat ini sebelum kami melaporkan kasus plagiasi ini ya. Ini karya sahabat saya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Elu mau lapor ke mana markonah? Fyi,kan udah di respon tuh sama yang nge pos. Yang nge pos ya bukan yang ngirim cerpen. Kalau mau ngamookkk ke yang ngirim cerpen. Cak kau bacoin Yasin kek si Anita tuh Biak insyaf dan tobat nasuha di bulan suci nih kan.

      Delete
  5. Anonymous12/4/22

    Plagiasi sama dengan pencuri. Penulis atasnama Putri Kirana PENCURI

    ReplyDelete
  6. Plagiasi sama dengan mencuri.

    ReplyDelete
  7. Halo teman2 yg jengkel dsb, komennya tetap yg tenang ya. Kan bbrp kuloloskan dari moderasi tuh, kalau yg ngamuk2, nyepam, gak bakal dinaikin. Sila kirim aja email, kita diskusikan baik2. Kalo beneran nyolong, aku kan korban juga. Cerpen yg dimuat di iluvtari dibayar loh. Kalo aku yg diserang, ya ruginya dobel2 beybeh!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah itu dia. Sila denda orang yang plagiat itu mas/mba admin. Bikin malu nama iluvtari.
      Mungkin next dibuatkan disclaimer kalau ternyata hasil plagiasi bisa dituntut denda sebelum tayang.

      Delete
  8. Literat sejati menggunakan kata sebagai senjata, Sadar gak sih, kadang senjata yang digunakan bisa salah sasaran dan menyakiti orang yang tidak bersalah? Jangan ngaku literat kalau bisanya meradang tapi tergesa-gesa dalam membaca, Yuk tetap waras dan mencoba berlogika sehat, Sukses terus untuk semua! Salam sehat!

    ReplyDelete
  9. Ini yg komentarin n mau nuntut2 admin blog ini pada paham gak sih sbnrnya?
    Kan tau tu yg plagiat penulisnya..
    Tinggal diingatkan aja k admin,, trus sama2 tuh telusurin si penulis..
    Bukannya ancam2 lapor n komen2 julid..
    Kan bisa baik2, bisa dewasa gitu..

    ReplyDelete
  10. Saran Mbak Anita minta maaf langsung sama penulis aslinya. Buat penulis aslinya, memang sakit kalau hasil kerja kita malah diklaim orang lain, tapi saran untuk tidak reaktif terhadap masalah. Saya perhatikan pengelola Blog ini udah ada itikad baik kok. Cuma memang minta kesabarannya karena pasti ga semudah menghapus tulisan di papan tulis.

    ReplyDelete
  11. Cerpenku belum pernah diplagiat sih, tapi foto2ku cukup sering dicolong, nyebelin emang. Anyway, semoga mba anita segera tobat deh. Buat mba tari, semoga diberi kesabaran ya.

    ReplyDelete
  12. Semoga Kakak bisa kembali menerima CerPen Lagi. Semangat terus Kak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. Masih menimbang2 cara yg tepat biar lebih aman dr kerusuhan gak penting 😅

      Delete