Mengenal Batik Jambi, Warisan Budaya Nusantara yang Mendunia

Batik dikenal sebagai warisan budaya nasional yang ada hampir di seluruh wilayah Indonesia, tak terkecuali di Provinsi Jambi. Di balik berbagai motif dan warnanya yang unik, batik Jambi punya cerita tersendiri. Berikut uraiannya!

batik jambi

Sejarah Batik Jambi

Sebagian sumber berpendapat bahwa batik Jambi mendapat pengaruh dari Kerajaan Singasari dan Kerajaan Majapahit. Hal ini dibuktikan dengan adanya pembesar Kerajaan Melayu Jambi yang menggunakan bahasa dan pakaian khas Keraton Jawa. Kondisi ini juga dapat dillihat dengan adanya motif fauna pada batik Jambi.  

Pendapat lainnya mengatakan bahwa batik Jambi bermula pada masa Kerajaan Melayu kuno, sekira abad ke-7. Pada zaman ini, batik masih berupa hasil seni istana, yang pengerjaannya dilakukan oleh keluarga kerajaan saja. 

Kain batik yang dihasilkan hanya diperuntukkan bagi keluarga kerajaan dan kerabatnya, serta sebagai pembungkus benda pusaka seperti keris. Masuknya pedagang dari Arab, Cina, Persia, dan India, membuat terjadinya kongsi dagang dengan kerajaan Melayu Jambi. 
Baca Juga:
Kain batik menjadi salah satu barang dagang yang diperjualbelikan oleh Kerajaan Melayu Jambi. Kegiatan ekonomi ini turut mewarnai perkembangan ornamen-ornamen motif batik Jambi. Hal ini terlihat pada adanya ragam hias kaligrafi pada kain batik Jambi yang merupakan hasil akulturasi dengan budaya Arab, serta adanya pengaruh Cina pada bagian rumpal atau pinggiran kain batik Jambi. 

Saat Islam mulai masuk ke Nusantara, Jambi merupakan salah satu wilayah yang mendapat pengaruh Islam sangat besar. Pada abad ke-16, Jambi dikuasai oleh Kerajaan Islam yang dipimpin oleh seorang raja bernama Syaikh Ahmad Salim, bergelar Datuk Paduka Berhala.

Beliau turut mendorong perkembangan kain batik Jambi yang terlihat dari munculnya ornamen berupa flora dan nonfiguratif. Ornamen tersebut diterapkan pada pola pinggir untuk kain sarung, selendang, ikat kepala, dan kain panjang. Pola pinggir biasanya diterapkan untuk menunjukkan suatu fungsi yang khas. 

Pola tersebut dapat dijumpai pada permadani, sajadah, dan pakaian yang berasal dari Turki, Persia, India, dan Timur Tengah. Islam melarang penggunaan motif berupa makhluk hidup, sehingga motif yang ditekankan pada zaman ini lebih ditekankan kepada nilai estetik dan pemaknaan simbol serta keterkaitannya dengan sistem sosial yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat.

Batik Jambi pada Masa Modern 

Pada pertengahan tahun 1970-an, seorang pengusaha wanita di Jambi bernama Ibu Ratu Mas Khadijah memiliki beberapa lembar kain batik kuno. Temuan ini mendorong Kanwil Departemen Perindustrian/Dinas Perindustrian Tingkat I Jambi menumbuhkan dan menggiatkan kembali kegiatan pembatikan di Kota Jambi. Pada tanggal 12-22 Oktober 1980, untuk pertama kalinya diadakan pendidikan dan pelatihan batik di Kota Jambi yang berlokasi di Desa Ulu Gedong. 

Kegiatan Diklat ini diadakan oleh kanwil Departemen Perindustrian Provinsi Jambi, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jambi, Ibu Prof. Dr. Sri Soedewi Maschun Sofwan, beserta instansi terkait mendatangkan instruktur dari Balai Besar Kerajinan Batik Yogyakarta. 

Dewasa ini batik Jambi tidak hanya berperan sebagai produk budaya, namun juga sebagai produk ekonomi. Batik Jambi diaplikasikan pada berbagai produk seperti kaus, sandal, tas, kalung, rok, kemeja, jas, dll. 

Tak hanya bergeliat di skala nasional, batik Jambi juga merambah hingga mancanegara. Hal ini dibuktikan dengan dipilihnya batik Jambi sebagai bagian dalam pameran yang bertajuk “Batik for the World, di UNESCO Headquarters, Paris, Prancis, pada 6-12 Juni 2018, yang difasilitasi oleh Kementrian Perindustrian Republik Indonesia.

Macam-Macam Motif Batik Jambi dan Maknanya

Sebagai sebuah warisan budaya, tentu saja motif yang ada pada batik Jambi memiliki filosofi tersendiri. Inilah beberapa motif batik populer beserta maknanya.

1. Tampuk Manggis 

motif tampuk manggis

Motif ini diartikan sebagai ketulusan hati.

2. Kapal Sanggat

motif kapal sanggat

Merupakan visualisasi dari kapal laut, memiliki filosofi bahwa hidup dunia ini adalah suatu perjalanan. Selain itu, diartikan pula dengan “Berlayarlah sampai ke pulau, berjalanlah sampai ke tujuan”. Sebuah peringatan kepada manusia untuk sabar dan berhati-hati dalam hidup ini, jangan terburu-buru terbawa nafsu menjalani kehidupan.

3. Durian Pecah

motif durian pecah

Motif ini memiliki filosofi selayaknya seorang pemimpin dengan sifat amanah, tegas dalam ucapan, teguh dalam pendirian, dan membawa berkah bagi sekitarnya. Durian juga muncul dari sebuah ide bagaimana buah ini menjadi primadona di berbagai kalangan, terutama Jambi sebagai salah satu penghasil durian yang berkualitas dan terbesar di Indonesia. 

4. Merak Ngeram

motif merak ngeram

Burung merak akan merawat dan menjaga calon anaknya sejak masih berupa telur, menetas, hingga tumbuh besar. Motif ini hadir dari analogi perilaku seorang ibu yang membesarkan anaknya dengan perlindungan terbaik, penuh kasih sayang, dan hati yang tulus. 

5. Bungo Keladi

motif bungo keladi

Diartikan sebagai seseorang yang memiliki pendirian teguh. Tidak seperti air di daun talas, yang terombang-ambing serta tidak dapat dipegang perkataanya. Makna lain juga dapar diartikan sebagai sifat setia kawan dan saling berkerja sama untuk mencapai suatu tujuan. 

2 comments

  1. Anonymous4/3/23

    Terima kasih atas info yang keren dan sangat menginspirasi....sukses selalu Kak Tari

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih kembali... Aamiin, waiyyakum

      Delete