Bener nggak sih kalau cewek itu nggak mau menua? Padahal mau nggak mau, ya tetep aja tua. Aku termasuk yang jarang-jarang mematut matut diri di cermin. Ngadepin kaca cuma kalau bedakan, biar gak cemong. Pasang pentul biar gak nancep di leher. Tapi belakangan waktu pakai krim wajah, kok banyak flek ya?
Ya Allah, aku kan dua tahun lagi 40. Pantes di muka mulai ada parit-parit halus. Yang ramai itu bukan tai lalat (apa sih bahasa halusnya? Masa tai!) tapi ya tanda-tanda penuaan gitu. Idealnya menuju 40 itu yang dibahas kebijaksanaan, bukan flek wajah. Tapi karena cermin kamar dipajang dekat pintu keluar, tiap lewat bayangan muka kayak manggil-manggil. Hai, Tua ….
Yang terjadi Saat 40 Tahun
“Yang tua-tua duluan gih!” obrolan canda di sebuah forum emak-emak.
Salah seorang yang sudah 40 plus menjawab, “Iya, kami tua. Tapi kalian sempat tua nggak?”
Makjleb banget jawabannya. Mungkin bukan cuma aku yang tersedak dalam hati (bayangin deh gimana), beberapa yang masih 20-30an juga diam-diam ngeri sendiri. Terbukti suasana langsung hening setelah ia menjawab.
Di lain forum, seorang teman bercerita bahwa menurut ibunya, perempuan usia 40 tahun akan cenderung angkuh. Arogan, sombong, sok kuasa. Itu-itu jugalah maknanya. Sehingga kami saling berjanji untuk mengingatkan jika itu terjadi pada kami nanti. Semoga usianya sampai, tabiat jeleknya nggak.
Selain perkara perilaku, mental, hormon, dsb, yang gak kalah penting (bagi sebagian orang bahkan paling utama) adalah masalah kesehatan. Menurut Hellosehat, di usia 40 umumnya perempuan akan mengalami penurunan daya ingat, kerontokan rambut, daya kontrol kandung kemih berkurang, muncul rambut-rambut halus di kulit, terutama bagian wajah, dll.
Balik ke wajah, sepertinya kerutan dan flek tak terelakkan ya. Realistis aja, pakai apa pun emang dasarnya umur nambah ya mau gimana lagi. Yang paling mungkin dilakukan adalah mengurangi tanda-tanda penuaan itu, bukan menghilangkannya.
Glass Skin Deep Essence
Salah satu upayaku membuat wajah rada muda adalah dengan menggunakan Ebright Glass Skin Deep Essence. Kamu kesulitan bacanya? Berarti english-mu jelek, sama kayak aku. Yang penting penggunaannya gak sesulit bacanya. Cukup teteskan 2-3 kali di telapak tangan, lalu ratakan di wajah. Lalu lanjut ke krim wajah setelah essence-nya meresap.
Kenapa memilih Glass Skin Deep Essence? Nomor satu yang paling kuingat dari produk Ebright adalah alami dan aman. Dengan kandungan licorice extract, niacinamide, aloe vera, peptides dan squalane oil, essence ini diyakini dapat menjadikan kulit wajah terlihat cerah, tampak lembab, halus dan glowing dalam pemakaian pertama kali. Jujur, aku nggak perhatian apakah aku langsung glowing sejak pertama pakai, haha. Aku kan penikmat proses. Kalau mau cepat mending pakai filter app atau bawaan HP. Halah.
Menurut janjinya, dengan pemakaian teratur, Glass Skin Deep Essence bisa menyamarkan garis halus dan kerutan, menghilangkan bekas jerawat (asumsiku termasuk flek), serta mencegah penuaan dini. Kita lihat saja nanti, karena sekarang belum terlalu lama aku menggunakannya.
Yang jelas untuk pemakaian awal, gak ada efek samping. Aromanya enak, gak nyolok hidung. Aku gak ngerti perkara tekstur skincare, tapi essence ini terasa ringan di wajah dan mudah menyerap. Aku rekomendasikan banget untuk kamu yang sedang hamil atau menyusui, sebab produknya dijamin aman.
Kalau gak begitu yakin dengan benefit atau khawatir efek samping (karena kulit orang beda-beda kan) kamu bisa beli yang ukuran 5 ml dulu untuk coba-coba, sekaligus membuktikan klaimku.
Satu lagi, meski artikel ini diawali dengan masalah penuaan. Tapi Glass Skin Deep Essence bisa dipakai untuk remaja juga. Jangan sampai produk bagus ini jadi identik dengan orang tua, ehehe. Minimal 15 tahun ya, Gengs. Jangan kasih ke bayi. Tar malah diemut ….
Klik klik sini, Kak!
Glass Skin Deep Essence bisa dibeli di Shopee.
Untuk informasi produk Ebright lainnya, mampir aja ke web-nya.
Yang suka medsosan boleh follow Instagram Ebright!
No comments