Introver Ekstrover Ambiver, Kamu Golongan Mana?

Kukira semua orang yang terbiasa mengakses internet sudah tau apa itu introver, ekstrover, dan ambiver. Atau setidaknya lebih dari separuh sudah paham apa bedanya introver dan ekstrover. Ternyata nggak.

Introvert Ekstrovert Ambivert

Fyi, kata baku untuk introvert adalah introver, sedangkan extrovert adalah ekstrover. Kita memang sudah kadung terbiasa menggunakan bahasa Inggris untuk istilah tipe kepribadian itu, tapi kalau sudah ada padanannya dalam bahasa Indonesia, kayaknya ikut KBBI lebih oke, ya.  

Tipe Kepribadian Introver

Kalau ada yang menyebut introver itu orang pendiam, aku masih bisa terima. Tapi pernah kutemukan status medsos, bahkan artikel, yang menyebut (tersirat tapi jelas) bahwa introver adalah semacam gangguan mental akibat pola asuh (trauma masa kecil). Waduh! << ini artinya aku gak setuju, yes!

Menurutku pribadi, orang introver adalah makhluk keren. Bukan karena aku introver (mungkin ambiver, yang jelas aku bukan kaum ekstrover). Simak penjelasan yang lebih serius (dan ilmiah) berikut ini!

kelebihan orang introvert

Ciri-Ciri Introver

Kepribadian introver adalah salah satu jenis kepribadian yang banyak dimiliki oleh orang-orang di seluruh dunia. Secara umum, orang introver cenderung lebih tertarik dengan kehidupan internal mereka sendiri dan lebih suka menghabiskan waktu sendirian atau dalam lingkungan yang tenang dan tidak terlalu ramai. Meskipun demikian, banyak orang introver yang sukses dalam karir, hubungan interpersonal, dan kehidupan sosial mereka. 

Berikut adalah karakteristik kepribadian introver:

1. Lebih menyukai lingkungan yang tenang.

Orang introver lebih menyukai lingkungan yang tenang, bukan sepi. Mereka merasa lebih nyaman dengan lingkungan yang lebih terkendali dan tidak terlalu banyak stimulasi.

2. Lebih suka menghabiskan waktu sendirian.

Orang introver cenderung lebih suka menghabiskan waktu sendirian atau dalam kelompok kecil yang mereka kenal dengan baik, daripada dalam kelompok besar yang terdiri dari orang asing. Mereka menikmati waktu untuk merenung, membaca, atau hanya menikmati kesendirian mereka.

3. Lebih sensitif terhadap stimulasi.

Orang introver lebih sensitif terhadap stimulasi, seperti suara keras atau cahaya yang terang. Hal ini bisa membuat mereka merasa lebih mudah lelah atau mudah terganggu.

4. Lebih suka berbicara satu-satu.

Orang introver cenderung lebih suka berbicara dengan satu orang secara individu daripada berbicara di depan banyak orang. Mereka tidak merasa nyaman dengan perhatian yang terlalu banyak atau terlalu banyak stimulasi.

5. Lebih banyak berpikir.

Orang introver cenderung lebih banyak berpikir dan merenung (bukan melamun). Mereka sering mempertimbangkan berbagai aspek sebelum membuat keputusan atau tindakan.

Kalau kamu mendapatkan hal tersebut pada diri sendiri atau orang lain, bisa jadi kamu atau orang tersebut tergolong pribadi introver. Beda jauh kan dengan antisosial, pesimistis, insecure. Jadi jangan pernah lagi menyamakan orang introver dengan kaum tak punya kehidupan. 

Kelebihan Orang Introver

Semua orang punya kelebihan dan kekurangan. Inilah keunggulan orang dengan kepribadian introver:

Kreatif dan inovatif.

Orang introver sering memiliki imajinasi yang kuat dan mampu berpikir secara kreatif dan inovatif. Mereka sering menemukan solusi yang unik dan cerdas untuk masalah yang kompleks.

Empati yang kuat.

Orang introver sering memiliki empati yang kuat dan bisa menjadi pendengar yang baik. Mereka mampu merespons perasaan orang lain dengan baik dan memberikan dukungan yang dibutuhkan.

Fokus dan teliti.

Orang introver sering memiliki kemampuan untuk fokus dan teliti. Karena kecenderungan mereka mempertimbangkan berbagai aspek secara detail, membuat mereka berhasil dalam karir yang membutuhkan ketelitian dan kehati-hatian.

Dapat bekerja dengan baik sendirian.

Orang introver cenderung lebih suka bekerja sendirian dan bisa meraih hasil yang baik. Meski demikian, mereka juga mampu bekerja dalam tim. Hanya saja, orang introver mudah terganggu dengan instruksi yang berulang.

Dikutip dari sehatq.com (31/8/22), para peneliti menemukan bahwa orang introver memiliki aliran darah yang lebih tinggi ke lobus frontal mereka daripada orang ekstrover. Bagian otak ini membantumu mengingat sesuatu, memecahkan masalah, dan merencanakan masa depan.

Tipe Kepribadian Ekstrover

Di mata orang introver, kaum ekstrover adalah manusia berisik si tukang pamer gak penting. Sementara bagi orang ekstrover, kaum introver adalah orang-orang aneh penyendiri yang kehabisan bahan cerita.

Tapi sebagai orang yang paham bahwa manusia itu memang diciptakan beda-beda, kita terima aja kalau ada manusia yang pendiamnya setengah mati dan ada pula yang selalu bunyi tanpa henti. Introver dan ekstrover bisa berteman kok, asal saling pengertian aja.  

perbedaan introvert dan ekstrovert

Ciri-Ciri Ekstrover

Orang ekstrover dikenal memiliki sifat yang mudah bergaul dan terbuka dalam berinteraksi dengan orang lain. Mereka cenderung menikmati kegiatan sosial, seperti berbicara dengan orang-orang baru dan berpartisipasi dalam berbagai macam aktivitas yang melibatkan interaksi sosial. 

Sifat-sifat Utama Ekstrover dan Kelebihannya

Salah satu ciri kepribadian ekstrover adalah mudah bergaul dan ramah. Mereka sering merasa senang dan termotivasi ketika berinteraksi dengan orang lain dan cenderung tidak merasa canggung dalam situasi sosial. Di lingkungan yang baru, orang ekstrover mudah menyesuaikan diri.

Orang yang memiliki kepribadian ekstrover juga biasanya terbuka terhadap ide-ide baru dan memiliki kemampuan untuk berpikir secara kreatif. Mereka dapat berbicara dengan lancar dan memiliki kecenderungan untuk berbicara lebih banyak daripada mendengarkan. Namun, ini tidak berarti bahwa mereka tidak dapat mendengarkan dengan baik, terutama ketika ada masalah yang perlu dipecahkan.

Orang ekstrover antusias terhadap banyak hal. Mereka sering mencari kesempatan untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas, seperti olahraga, tari, musik, atau acara sosial. Mereka juga biasanya sangat antusias dalam mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru.

Namun, meskipun ekstrover terkenal karena kemampuan mereka dalam berinteraksi dengan orang lain, tidak semua orang dengan kepribadian ekstrover selalu merasa nyaman dalam situasi sosial. Beberapa orang ekstrover juga mengalami kecemasan sosial dan merasa canggung dalam situasi baru.

Kepribadian Ekstrovert dan Kesehatan Mental

Kepribadian ekstrover sering dikaitkan dengan kesehatan mental yang baik. Menurut beberapa penelitian, orang ekstrover cenderung memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih tinggi daripada orang dengan kepribadian introver. Mereka juga cenderung lebih optimis dan lebih mudah merasa senang dan bersemangat dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, orang yang ekstrover juga dikaitkan dengan kemampuan untuk menangani stres dengan lebih baik. Mereka cenderung memiliki lebih banyak dukungan sosial, dan juga lebih mudah untuk meminta bantuan ketika mereka membutuhkannya.

Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua orang dengan kepribadian ekstrover selalu merasa bahagia dan sehat. Seperti halnya semua orang, mereka juga dapat mengalami masalah kesehatan mental. Ada banyak faktor yang dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang, termasuk faktor genetik, lingkungan, dan pengalaman hidup.

Tipe Kepribadian Ambiver

Dari ulasan di atas, sedikit banyak kita sudah bisa menangkap apa saja perbedaan introver dan ekstrover. Namun di antara keduanya, ada tipe ketiga, ambiver.

ciri-ciri introvert

Ambiver adalah seseorang yang memiliki ciri-ciri yang mencakup sifat introver dan ekstrover secara seimbang. Orang ambiver memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dalam berbagai situasi dan lingkungan sosial. 

Mereka mampu menikmati waktu sendiri, namun juga merasa nyaman berada di lingkungan sosial dan berinteraksi dengan orang lain. Ini membuat orang ambiver dianggap sebagai pribadi yang sangat fleksibel.

Sebagian besar orang mungkin lebih familier dengan istilah introver dan ekstrover. Orang introver cenderung merasa lelah dan terbebani setelah berinteraksi dengan orang banyak atau di lingkungan yang ramai. Mereka cenderung menyukai waktu sendiri untuk mengisi daya dan memulihkan diri. Sebaliknya, orang ekstrover cenderung merasa terstimulasi dan bersemangat ketika berada di lingkungan sosial dan berinteraksi dengan orang lain.

Nah, ambiver adalah gabungan dari kedua sifat tersebut. Mereka dapat merasa senang dan nyaman berbicara dengan orang lain, tetapi juga merasa lelah setelah terlalu lama berada di lingkungan sosial yang ramai. 

Sebaliknya, mereka juga bisa merasa kesepian atau bosan jika terlalu lama menghabiskan waktu sendirian. Ini bisa menjadi tantangan untuk orang ambiver ketika mereka harus menavigasi kehidupan sosial mereka, tetapi di sisi lain, kemampuan untuk beradaptasi dan berinteraksi dengan berbagai macam orang dan situasi bisa menjadi kelebihan bagi mereka.

Orang ambiver bisa menjadi pendengar yang baik, tetapi juga memiliki kemampuan untuk memimpin dan mengambil inisiatif. Karena kecenderungan mereka untuk merenung dan berpikir sebelum bertindak, mereka bisa menjadi orang yang sangat bijaksana dan tegas dalam mengambil keputusan.

Dalam dunia kerja, kepribadian ambiver bisa sangat berguna. Mereka bisa beradaptasi dengan mudah di berbagai situasi dan mampu bekerja secara efektif baik dalam tim maupun secara mandiri. Kemampuan untuk berinteraksi dengan berbagai macam orang juga bisa menjadi aset penting dalam lingkungan kerja yang multikultural.

Kedengarannya begitu sempurna ya si ambiver ini. Nyatanya gak ada yang sempurna di dunia, kecuali Allah. Faktanya, lebih banyak orang yang mengklaim diri ambiver ketimbang betul-betul berkepribadian ambiver. 

Jadi gimana cara supaya tau kita ini introver, ekstrover, atau ambiver? Selain cek sendiri, kamu juga perlu tanya orang-orang terdekat di sekitarmu. Apa pun hasilnya gak masalah. Yang penting dengan mengetahui tipe kepribadian kita sendiri, membuat kita lebih mengenal diri. Mampu mengoptimalkan kelebihan dan menata kelemahan. 

18 comments

  1. Tidak selamanya introvert itu karena pola pengasuhan. Adakalanya karena satu kejadian tertentu sehingga membuatnya beralih haluan yang awalnya suka dengan keramaian dan sejenisnya, jadi suka menyendiri dan tertutup. Hal inilah yang saya rasakan sekarang ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. gara2 komen ini, artikelnya kuedit, wkwk. kayaknya jadi salah paham. introver bukan krn pola asuh, tapi lebih ke bawaan lahir. walau pola asuh bs jd cukup memengaruhi.

      Delete
  2. Saya belum pernah test sih, tapi merasa diri sebagai introvert. Cuman nggak tahu ya, bisa jadi karena pengasuhan dan kebiasaan.
    Saya tuh paling senang di rumah, pintu tertutup, kalau ada tamu bahkan sering malas buka pintu hahaha.

    Tapi, ketika harus ngumpul, saya bisa berbaur dengan baik, meskipun setelah itu, rasanya energi kayak dicabut dari ubun-ubun hahahah

    ReplyDelete
  3. Aku paling bingung kalo ditanya kepribadian.. soalnya aku senang bergaul dengan orang baru dengan banyak orang, tapi aku juga menyukai kesendirian. Kadang seru bgt ketemu banyak orang tapiii kadang emang menguras energi sekali.. apa aku salah satu dari ambiver??

    ReplyDelete
  4. kepribadian manusia itu emang unik ya, dan saya percaya semuanya saling melengkapi. dan ngomongin soal tes jenis kepribadian, saya pernah iseng coba, ternyata hasilnya ambiver.

    ReplyDelete
  5. Dulu sebelum kuliah, saya introvert akut. Setelah kuliah di fakultas Komunikasi, mau tidak mau belajar terbuka dengan orang lain, terutama orang baru karena memang tuntunan kuliah dan juga pekerjaan saat ini.
    sekarang msh tetap intovert dengan sedikit kecenderungan ambivert sih.

    ReplyDelete
  6. Dulu sblm ada ilmu ttg introvert ekstrovert ini, org yg suka ketenangan dibilang gak gaul, gak bisa bersosialisasi, pdhl emg mreka gak bisa terlalu terekspose keramaian dlm wkt yg lama. Aku ngerasa bgt klo kondangan keluarga, gak bisa lama krn udh keburu pusing dan kehabisan energi dluan.

    ReplyDelete
  7. Salam malah baru tau yang Ambiver. Selama ini saya selalu merasa introver. Karena kalau lihat dari ciri-cirinya memang lebih mengarah ke sana.

    Tetapi, sebetulnya kalau saya udah berada di circle yang 'klik' banget bisa ikut seru. Maksudnya gak pendiam banget. Apa yang seperti ini termasuk Ambiver? Masih agak bingung juga, sih

    ReplyDelete
  8. Setelah membaca ulasan Kakak saya jadi mengetahui bahwa sang introver juga punya teman. Tapi saat melihat ciri sang ekstrover saya juga merasa hadirnya.

    ReplyDelete
  9. Aku baru paham arti Introvert aja dan lewat artikel ini jadi paham ada ekstrovert serta ambiver yang memiliki arti berbeda

    ReplyDelete
  10. Buatku, mau tipe apapun sih yang penting bahagia dan bisa memaksimalkan potensi diri yang dimilikinya. Kalau aku terkadang suka sendirian ngapai-ngapain, tapi juga suka berada di keramaian dengan banyak orang karena biasanya selalu ada hal baru.

    ReplyDelete
  11. Saya bisa jadi ambiver nih :-D
    Dulu saya nybutnya introver yang ektrover wkwkwk suka yang tenang, makan di luar di tempat ramai sendirian sama sekali nggak masalah dan sering dilihat aneh, makan sendirian di tempat ramai :-D

    ReplyDelete
  12. aku tuh beberapakali tes MBTI dan emang suka berubah sesuai pengalaman dan kebiasaan yg kita lalui yaa, dari mayoritas intro, terus bergeser ke ambivert, prosentaso intro-ekstro nya juga naik turun jadinya

    ReplyDelete
  13. Kalau ditanya masuk pribadi yang mana, saya selalu ga bisa memastikan. Yang jelas sebagai pribadi yang mudah bergaul, bersosialisasi, dan cepat beradaptasi.

    ReplyDelete
  14. Sejujurnya aku mengenal diriku seorang ekstrovert.
    Dan ketika mengikuti tes kepribadian pun, aku ekstrovert.

    Namun sejak menikah dan punya anak, jadi ambivert.
    Sangat terganggu kalau harus keluar rumah dan melakukan hal-hal yang menurutku jadi nirfaedah. Padahal dulu suka banget kalo diajakin jalan.

    Apakah manusia bisa berubah?
    hehhe..bisa aja sih ya.. Tergantung usia dan jenis pekerjaan yang digeluti juga mungkin ya..

    ReplyDelete
  15. Dulu saya pikir saya tuh intover, karena emang sesekali suka dg kesendirian, menikmati waktu sendiri, ga mau diganggu orang2. Tapi anehnya, saya juga kadang bosan sendirian, sesekali butuh interaksi dg orang lain, senang dan menikmati kumpul2 & ketemu teman/keluarga. Jadi kepikiran kalau saya tuh sebenarnya ambiver kali ya😂. Kalau suami kebalikan, dia ekstover sejati, punya banyak teman, mudah bergaul, dan hobi "ngumpulin" orang 🤣🤣

    ReplyDelete
  16. Kayaknya saya Ambiver deh
    Soalnya kadang butuh tenang yang amat sangat tapi butuh juga suasana riuh

    ReplyDelete
  17. Aku jelas sudah introvert (tes apa pun hasilnya selalu I), tapi namanya hidup memang kudu fleksibel aja sih jadi menyesuaikan saja dengan kebutuhan. Kapan jadi diri sendiri, kapan keluar dari zona nyaman sejenak untuk kemudian merecharge kembali sesuai karakter diri.

    ReplyDelete