Mengatasi Puting Datar bagi Ibu Menyusui

Biasanya jika muncul niat menikah, yang pertama kali terbit di pikiran adalah dana. Betul, duit itu penting. Tapi ada yang gak kalah penting, yaitu ilmu rumah tangga. Misalnya, mengatasi puting datar bagi ibu menyusui. Aku bahkan gak tau ada masalah ini dalam kehidupan ibu-anak.

Kalau ada akhwat yang tanya persiapan nikah, biasanya aku sarankan mereka baca buku psikologi laki-laki perempuan. Soal kehamilan dan pengasuhan anak malah lupa. Mungkin karena yang ini belum sepenuhnya kulewati. Tunggu jadi mbah-mbah dulu kali, ya! Baru bisa ngasih saran ke sana. 

Walau artikel ini berkaitan dengan perempuan, para suami dan atau calon suami juga perlu tau, agar mereka paham perjuangan istri mereka. Nggak perlu panjang lebar kujelaskan bahwa anak-anak adalah tanggung jawab kedua orang tuanya, bukan hanya ibu. 

Dan anak juga gak cuma perlu makan, jadi para bapak jangan merasa cukup sebatas memberi nafkah. Anak-anak perlu kasih sayang yang imbang, butuh figur ayah yang dihormati dan diteladani. Oke, kita lanjut ke kasus utama; bagaimana cara menyusui jika puting si ibu datar? 
 
Mengatasi Puting Datar bagi Ibu Menyusui

Puting Datar, Apakah Bisa Menyusui?

Ini ilmu ya, Gengs, letakkan pada tempatnya! Ini yang juga pernah dikatakan salah seorang dai Indonesia. Bukan merahasiakan, tapi aku lupa nama beliau. Waktu itu sedang membahas fiqh suami-istri, lalu beliau berpesan sebelum menjelaskan. Jangan hinakan ilmu, jangan ada bebunyian yang tidak pantas saat saya menjelaskan! Pahamlah maksudnya.

Apa penyebab puting seorang ibu bisa datar? Jujur aja, aku nggak tau. Tapi kasus ini ternyata banyak terjadi pada ibu muda. Meski sudah dibersihkan saat hamil, nyatanya begitu si bayi lahir, tetap saja dia kesulitan mengenali puting ibunya.

cara menyusui jika puting datar

Sebenarnya meski berputing datar, seorang ibu masih bisa menyusui bayinya. Memangnya waktu masih janin, bocah di dalam perut sudah tau mana puting mana bukan? Insting mereka hanya mengisap, jadi selama ada yang bisa mengalirkan “makanan” waktu ditarik, ya sudah.

Yang membuat bayi mengalami bingung puting adalah ketidakkonsistenan orang tua memberi ASI pada bayi. Ini berdasarkan pengalamanku, ya! Si Kakak di tiga bulan pertamanya kesulitan mendapatkan ASI, jadi harus dibantu dengan susu formula.

Sebabnya, ketika dia lahir, kondisi puting Umminya datar, kemudian oleh neneknya diberi susu formula via botol dot. Padahal aku sudah mewanti-wanti suami agar tidak memberi dot pada bayi kami. Apa daya, neneknya gak tega liat si bocah nangis sementara emaknya masih kesulitan menyusui. Antara belum berpengalaman, ditambah bakda operasi sesar yang memang gak bisa langsung banyak gerak. Sakitnya gak tertuliskan!  

Solusi Puting Datar Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Hal lain yang mendorong anakku mengalami puting datar adalah kebijakan rumah sakit yang sungguh jauh dari edukatif. Gak perlu kusebut nama RS-nya, yang jelas milik pemerintah. Tau sendiri. Alih-alih mengedukasi ibu muda untuk memberi ASI pada bayinya, bidan di RS malah sibuk menyodorkan sufor dagangannya pada keluarga pasien.

Beda jauh dengan RS tempat aku melahirkan si Adek. Begitu dia lahir, masih di ruang bedah, bocah mungil itu langsung ditempelkan ke dada emaknya. Sambil dipijat pelan oleh bidan, ia mencari puting sehingga Alhamdulillah berhasil mendapatkan kolostrum (ASI pertama berwarna kekuningan yang mengandung antibodi).

Kembali ke kasus si Kakak. Bagaimana cara menyusui bayi jika puting datar? Setelah melahirkan si sulung ini, makin percaya aku bahwa anak yang durhaka pada ibunya benar-benar layak diazab. Sudah hamilnya tepar-teparan, melahirkan dibedah-bedah pula, eh menyusui pun penuh perjuangan. 

Nggak, aku bukan mau menyebut-nyebut amal kok. Melainkan mengingatkan diri pada pengorbanan mbahnya anak-anak saat melahirkanku, yang katanya paling susah dibanding anak-anak beliau yang lain. Dasar!   

Dengan kondisi puting datar, alhasil aku kesulitan menyusui bayi. Akhirnya si kakak lebih banyak minum sufor dari botol, yang itu justru membuat ASI-ku jadi tidak banyak. Jadi prinsipnya, ASI itu semakin dikeluarkan akan semakin banyak produksinya. 

Selain itu, kondisi psikis ibu menyusui juga sangat memengaruhi kualitas dan kuantitas ASI. Sayangnya, setelah ketemu kasus, baru aku belajar. Syukurnya, selain Google, ada banyak guru di sekitarku yang mengajarkan.

cara agar bisa menyusui bayi

Jadi jelasnya, begini caraku mengatasi puting datar agar tetap bisa menyusui:

Niatkan dengan ikhlas, doa, rileks.

Menyusui bayi untuk pertama kali, rasanya bukan main perih. Tolong para suami, jagalah psikis istrimu di saat seperti ini. Kalau bisa semua, atau minimal 75%, pekerjaan rumah bukan tanggungannya. Daripada istrimu stres, pasti berimbas ke anak!

Posisikan kepala bayi di siku bagian dalam, BUKAN di pergelangan tangan.

Tujuannya, selain lebih dekat dengan puting, juga agar bonding ibu-anak lebih rekat. Ajak bayimu ngobrol, lihat matanya. Ceritakan yang baik-baik, tampilkan ekspresi ceria. Dengan cara ini, rasa perih di puting akan berkurang jauh, bahkan hilang sama sekali.

Beri madu.

Banyak yang menyebut bahwa madu tidak boleh dikonsumsi bayi di bawah 1 tahun. Kalau kamu ragu, skip aja. Tapi aku pribadi menggunakan madu dan terbukti berhasil. Pertama, untuk melumas puting agar tidak perih. Kedua, untuk memancing bayi agar tau di mana posisi puting. Ngasihnya juga sedikit kok.

Pompa ASI.

Setelah tau bahwa makin banyak ASI yang dikonsumsi akan makin meningkatkan produksinya, aku rajin memompa ASI di sela-sela perjuangan menyusui si kakak dengan puting datar, yang kadang berhasil kadang tidak (lebih banyak tidaknya!) 

Tujuannya tidak hanya untuk mengeluarkan ASI, tapi juga memancing puting agar tidak datar lagi. Kalau stres dituruti, niscaya aku makin stres. Atau pilih menyerah, maka puting akan selamanya datar (yang begini ada, sayang sekali!)

Susui bayi yang sudah “berpengalaman”.

Qodarullah, aku melahirkan selisih sebulan dari kakak kandungku yang juga melahirkan bayi perempuan. Jadi ketika ia datang ke rumah, “kupinjam” bayinya untuk kususui. Ketika puting sudah nampak muncul, ia kukembalikan, dan aku langsung menyusui anakku sendiri.

Kalau kamu berada pada kondisi puting datar tapi tidak ada saudara yang sedang menyusui, kamu bisa “meminjam” bayi lain. Yang penting, catat nama, tanggal lahir, nama orang tua, dan data lain yang berkaitan dengan si anak. Simpan baik-baik data tersebut, supaya ketika dewasa, anak susuan dan anak kandung tau bahwa mereka bersaudara. 

Bagi para ibu yang mengalami puting datar, please jangan menyerah untuk menyusui buah hatimu! Aku butuh tiga bulan untuk berhasil menyusui si sulung dengan cara yang normal. ASI terbukti punya peran besar terhadap kecerdasan dan kesehatan anak, bahkan kesehatan mentalnya hingga dewasa nanti.  

Kalau kamu belum menikah, artikel mengatasi puting datar yang sudah kutulis ini, rasanya gak rugi untuk kamu simpan (dibaca dulu!) siapa tau kamu nanti mengalaminya. Semoga nggak. Atau bisa kamu bagikan kepada orang yang sekarang tengah mengalaminya. Jangan sampai ketidaktahuan orang tua membuat anak menanggung akibatnya. ASI itu bukan penting, tapi superpenting!

6 comments

  1. Menyusui ternyata bukan proses yg mudah, dlu sy pikir yg penting asi nya ada, ternyata ad banyak tantangan menyusui lainnya, salah satu yg pnh sy alami jg adalah puting datar

    ReplyDelete
  2. Anonymous29/4/22

    perjuangan seorang ibu memang luar biasa ya, dari mulai melahirkan, menyusui hingga merawat. Dan sayang sekali masih belum banyak sosialisasi tentang hal2 penting seperti cara mengatasi puting datar ini

    ReplyDelete
  3. btw tulisan ini bermanfaat banget nih khususnya bagi para calon ibu yang menghadapai masalah puting datar. saya share ah

    ReplyDelete
  4. Memang betul, Kak. Perjuangan seorang ibu itu tak terbayar deh, mulai dari hamil hingga melahirkan dan menyusui, belum lagi proses mengasuh dan mendidik. Kudu sabar dan kudu mau belajar. Nah, baru tahu nih soal puting datar yg ternyata bisa bermasalah buat bayi, jadi penting banget utk belajar seputar reproduksi dan perawatan pascakehamilan untuk mencegah terjadinya hal-hal tidak diinginkan seperti ini. Semoga artikel ini tersebar ke grup grup yang membutuhkan.

    ReplyDelete
  5. pertama melahirkan puting saya juga datar
    padahal sebelumnya enggak, mungkin balapan dengan payudara yang berisi ASI ya :D
    Walau beli beberapa peralatan pendukung, akhirnya tetep, proses menyusui yang benar akan memunculkan puting

    ReplyDelete